Turunkan Stunting, Pemkab Siak Kerja Sama dengan BBPOM Pekanbaru

25 Januari 2023
Pertemuan Wabup Siak, Husni Merza dengan BBPOM Pekanbaru

Pertemuan Wabup Siak, Husni Merza dengan BBPOM Pekanbaru

RIAU1.COM - Wakil Bupati Siak Husni Merza menyambut baik sinergi percepatan penurunan angka stunting dan program ketahanan pangan di kabupaten Siak bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru. 

Hal tersebut disampaikan Husni Merza saat menerima audiensi Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, Selasa (24/1/2023).

Tujuan pertemuan tersebut dalam rangka mendukung pemerintah kabupaten Siak dengan berbagai program prioritas keamanan pangan, dan penurunan stunting yang sedang dilaksanakan BBPOM.

“Kami mengapresiasi dan menyambut baik, atas dukungan yang diberikan BBPOM Pekanbaru dalam mendukung program prioritas keamanan pangan dan penurunan stunting yang tengah berjalan di Kabupaten Siak," kata Husni Merza.

Lanjutnya, pemerintah kabupaten Siak pada tahun 2023 ini akan mengusulkan 6 Desa/Kampung untuk mengikuti program Desa Pangan Aman, serta 1 pasar yaitu pasar Belantik untuk program Pasar Pangan Aman.

“Kita berharap setiap sekolah, yang memiliki kantin atau pedagang yang berjualan di lingkungan Sekolah. Harus memperhatikan betul, pertama kebersihannya, kemudian jajanan yang sehat mengandung gizi serta aman dari bahan-bahan berbahaya. Ada 13 sekolah yang kita usulkan untuk ikut progam Sekolah Keamanan Pangan Jajanan anak sekolah,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala BBPOM Pekanbaru Yosef Dwi Irwan menyampaikan kabupaten Siak menjadi lokus dalam menjalankan tiga program nasional, diantaranya program desa pangan aman, program pasar aman berbasis komunitas serta program pangan jajanan anak sekolah.

“Menyangkut program prioitas nasional, Desa pangan aman, pasar aman berbasis komunitas dan pangan jajanan anak sekolah. Tiga hal ini kami lihat sudah di dilakukan di kabupaten Siak, tinggal bagaimana kita bersinergi agar program ini masuk dalam kriteria pemilihan,” tutur dia.

Lanjutnya, program strategis tersebut bisa mempengaruhi berbagai aspek ketahanan pangan seperti aspek kesehatan, ekonomi dan ketahanan nasional dan lain sebagainya, yang memerlukan kontribusi aktif serta kerja sama dari pemerintah daerah.*