Terdeteksi 15 Titik Panas di Rokan Hilir

5 Agustus 2023
Ilustrasi/net

Ilustrasi/net

RIAU1.COM - Rilis prakiraan cuaca dan titik panas untuk wilayah Riau, pada Sabtu (5/8/2023) disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Pekanbaru.

Disampaikan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi mengguyur disebagian wilayah Riau.

"Hujan sudah mengguyur Riau sejak pagi hari dan akan kembali mengguyur Riau pada sore hingga dini hari. Hujan bersifat tidak merata hanya terjadi di
sebagian wilayah Riau saja," kata Forecaster on Duty BMKG stasiun Pekanbaru Anggun. 

Sambung dia, pagi hari potensi hujan dengan intensitas ringan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kuantan Singingi. Lalu, pada siang cuaca cerah Berawan, tak ada potensi hujan. 

"Sore hingga malam hari potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar dan Kota
Dumai," ujarnya. 

Dijelaskan dia, dini hari potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir dan Kota Dumai. 

Lebih lanjut disampaikan, BMKG mencatat ada 92 titik panas atau hotspot yang terpantau di Pulau Sumatera. 92 titik panas ini tersebar di 10 wilayah dengan
sebaran terbanyak di Sumatera Utara yakni sebanyak 37 titik.

"Selanjutnya Riau 29 titik, Bangka Belitung 8 titik, Sumatera Selatan 5 titik, Jambi 4 titik, Sumatera Barat 3 titik, Kepulauan Riau dan Lampung masing-masing 2
titik serta Bengkulu dan Aceh masing-masing 1 titik," ujar Anggun. 

Sementara itu untuk Provinsi Riau, 29 titik panas tersebar di Rokan Hilir sebanyak 15 titik, Kuantan Singingi sebanyak 7 titik, Indragiri Hulu 4 titik, Kampar 2 titik
dan Pelalawan 1 titik. 

Dari jumlah tersebut, kata dia, dua titik diantaranya berada di level tinggi yang berarti di wilayah tersebut ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan. Dua titik
tersebut berada di Kabupaten Kuansing tepatnya di Kecamatan Singingi Hilir. 

Sementara untuk 27 titik lainnya berada di level sedang. Hal ini bisa diartikan di wilayah tersebut belum bisa dipastikan ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan. 

"BMKG terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan," ucapnya.*