Talas Ungu Rohil jadi Produk Unggulan, Pengolahan hingga Pemasaran Dibenahi

25 Oktober 2023
Talas Ungu Rokan Hilir (Suluhriau.com)

Talas Ungu Rokan Hilir (Suluhriau.com)

RIAU1.COM - Kepala Dinas Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau, Ir Syahfalefi membuka Focus Group Discussion (FGD) Peluang Usaha Ekspor Komoditas talas ungu Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Selasa (24/10/2023). 

"Komoditi talas ungu dijadikan komoditas khusus Riau selain padi, jagung dan kedelai yang merupakan komoditas Nasional, maka talas ungu untuk dapat ditingkatkan produksi, mutu, nilai tambah dan daya saingnya melalui pengembangan luas tanam, pengembangan perbenihan, teknologi pasca panen, pengolahan dan pemasaran serta akses pembiayaan," katanya.

Tentu hal ini,  menurut dia, memerlukan perencanaan yang komprehensif dan masukan dari berbagai pihak yang terkait. Bahwa melalui APBD Provinsi Riau sudah mulai di programkan dan mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian baik dari Badan Karantina dan Ditjen Tanaman Pangan serta Badan Standardisasi Kementerian Pertanian. 

Capaian ekspor komoditas pertanian Provinsi Riau, dijelaskan dia, juga sangat menggembirakan, pada tahun 2019 tercatat 41,1 T meningkat pada tahun 2022 sebesar 54,6 T, termasuk di dalamnya komoditas talas yang di produksi dari Sinaboi Rokan Hilir, hal ini juga menjadikan Riau semakin unggul sebagaimana Visi RIAU BERSATU (Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat, dan Unggul di Indonesia).

"Sekaligus mendukung dalam mewujudkan Program GRATIEKS (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) dari Kementerian Pertanian. Oleh karena potensi pengembangan talas ungu dan peluang pasar yang cukup besar, dengan mencermati tantangan kedepan juga semakin besar, diantaranya peningkatan jumlah penduduk, perubahan iklim dan ketersediaan lahan," sebutnya.

Syahfalefi menambahkan, pada tataran global saat ini, isu-isu pertanian tidak lagi terbatas pada lingkup nasional, tetapi sangat terkait dengan isu-isu global, seperti krisis pangan, energi, air, ancaman pandemi global, tantangan perubahan iklim. Hal ini merefleksikan bahwa kondisi pangan dan pertanian global di masa depan penuh dengan ketidakpastian. Maka perlunya kita fokus dalam pembenahan system produksi, penguatan system produksi dan daya saing, penguasaan pasar dan perluasan system produksi. 

"Karena itu kita berharap kepada para petani talas ungu Rohil untuk terus bisa melakukan inovasi dan peningkatan produksi talas unggu sehingga menjadi bagian komoditi ekspor dan menjadi produk unggulan di provinsi riau," imbuhnya.*