Selamat, Prodi Bahasa Melayu Unilak Kantongi Akreditasi

4 Juli 2023
Kampus Unilak Pekanbaru

Kampus Unilak Pekanbaru

RIAU1.COM - Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Melayu, Universitas Lancang Kuning (Unilak) Raiu terus mengejar standarisasi dalam operasionalnya. 

Hal itu dilakukan setelah terbutnya izin dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Teknologi Indonesia pada 2 November 2022 lalu. 

Program Studi di bawah naungan Fakultas Ilmu Budaya, Unilak ini telah pula mengantongi akreditasi operasional dengan kriteria "Baik". Akreditasi ini merupakan wujud komitmen Universitas Lancang Kuning dalam menjadikan Prodi Pendidikan Bahasa Melayu sebagai salah satu program studi yang nantinya akan menjadi harapan dan laluan bagi masyarakat Riau untuk menimba ilmu dibidang Budaya Melayu. 

Rektor Universitas Lancang Kuning, Prof. Dr. Junaidi mengungkapkan, setelah mengantongi akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) ini diharapkan dapat menepis keraguan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di prodi baru tersebut. Sebab akreditasi menjadi salah satu legalitas yang harus dipenuhi oleh lembaga pendidikan terlebih perguruan tinggi.

"Selain syarat wajib yang harus kami penuhi, akreditasi ini diharapkan dapat menepis keraguan masyarakat akan prodi yang baru didirikan ini. Jadi ini adalah komitmen Unilak yang selalu kami jaga dan gaungkan untuk terus mengejar kualitas dan kuantitasnya," jelas Rektor yang merupakan profesor bidang kajian budaya tersebut. 

Sementara Dekan FIB Unilak, M Kafrawi, mengungkapkan, bahwa Program Studi Pendidikan Bahasa Melayu didirikan atas jawaban akan pentingnya dan perlunya pendidik atau guru dibidang Budaya Melayu di Provinsi Riau. Ini sejalan dengan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 5 Tahun 2018 yang jelas menjadikan mata pelajaran Muatan Lokal Budaya Melayu Riau menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah tingkat SD, SMP dan SMA sederajat.

"Ini adalah jawaban dari yang sering dikeluhkan di lapangan. Bahwa di Riau belum ada guru khusus yang memiliki keilmuan dan kesarjaan bidang budaya Melayu. Maka prodi ini nantinya akan menempa guru-guru dengan keilmuan bahasa dan budaya Melayu dengan lulusan sarjana pendidikan," ungkapnya.*