Segini Besaran Dana Bosda yang Dikeluarkan Pemprov Riau Setiap Tahun

2 Mei 2023
ilustrasi/net

ilustrasi/net

RIAU1.COM - Berbagai upaya dalam rangka melakukan pemerataan pada sektor pendidikan dipaparkan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar. Hal ini dilakukan, sebut dia untuk menciptakan generasi di Riau agar lebih unggul. 

Satu di antara upaya yang dilakukan Gubri Syamsuar, yaitu dengan memberikan dana bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) kepada setiap SMA/SMK/SLB negeri di kabupaten/kota. Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati sekolah secara gratis.

“Dalam rangka memastikan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang sama di Riau. Pemerintah Provinsi Riau memiliki dana bantuan operasional sekolah daerah yang efektif berjalan mulai tahun 2020 sehingga siswa pada jenjang SMA/SMK/SLB Negeri dapat bersekolah gratis,” ujar Gubri Syamsuar, Selasa (02/05/2023).

Dijelaskan dia, bahwa pihaknya membantu meringankan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu. Nilai biaya per peserta didik per tahunnya sebesar Rp1.500.000,00 untuk jenjang SMA Negeri, Rp1.600.000,00 untuk jenjang SMK Negeri, Rp1.400.000,00 untuk jenjang SLB Negeri. 

“Di mana terdapat uang pokok lembaga pada satuan pendidikan negeri yang jumlah siswanya tidak mencapai 200 siswa sebesar Rp100 juta sampai dengan Rp200 juta sebagai dana tambahan dalam bentuk hibah,” jelasnya.

Diungkapkan, dana BOSDA telah diberikan kepada 448 satuan pendidikan negeri dan 362 untuk satuan pendidikan swasta dengan total anggaran sebesar lebih dari Rp350 milyar setiap tahunnya.

Selain dana BOSDA, Pemprov Riau juga memberikan bantuan siswa miskin dan bantuan siswa komunitas adat terpencil. Program ini sebagai satu di antara upaya untuk meminimalisir kemiskinan ekstrem di Provinsi Riau. 

“Bantuan tersebut juga efektif berjalan mulai Tahun 2020, di mana siswa yang tidak mampu berdasarkan hasil seleksi mendapatkan bantuan sebesar Rp1.100.000 per siswa per tahunnya. Bantuan tersebut dapat digunakan siswa untuk belanja kebutuhan sekolah seperti pakaian seragam, sepatu, tas dan peralatan sekolah lainnya,” ungkap Gubri Syamsuar.

Dia juga menjelaskan, siswa penerima meningkat setiap tahunnya, di mana pada tahun 2020 berjumlah 1.530 siswa. Hingga tahun 2023 ini akan diberikan kepada 4.450 siswa terdiri dari 4.250. Bagi bantuan siswa miskin dan 200 bagi bantuan siswa komunitas adat terpencil dengan Anggaran sebesar lebih dari Rp4,8 Milyar.

“Ini merupakan sebagai salah satu kebijakan dalam menghadirkan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat di Provinsi Riau khususnya jenjang sekolah menengah atas,” terangnya.

Selain itu, Gubri Syamsuar menuturkan, bahwa Pemprov Riau telah memiliki sarana SMA Terbuka yang hingga tahun 2023 telah diselenggarakan di 6 Kabupaten, yaitu Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Siak.

“Pada awal mula tahun 2019 hanya tercapat 4 SMA penyelenggara hingga tahun 2023 ini sudah mencapai 39 SMA penyelenggara dan telah menampung 1.319 siswa yang tidak mampu mengikuti proses belajar mengajar secara reguler pada SMA induk,” tuturnya.*