Saat Replanting Sawit, Pemprov Riau Diminta Buat Program Tanam Sorgum

1 Juli 2023
Ilustrasi/net

Ilustrasi/net

RIAU1.COM - Audiensi Kepala Desa (Kades) Harapan Jaya, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan, Jabari belum lama ini diterima Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar 

Pertemuan ini untuk membahas penanaman tanaman sorgum saat masa replanting sawit.

"Pertemuan dengan Gubernur dalam rangka mewakili masyarakat yang pada tahun 2025 akan replanting sawit. Jadi, saya koordinasi dengan Pak Gubernur. Agar saat masa tenggang 3 tahun masyarakat tidak kehilangan penghasilan," ucap Jabari.

Oleh karena itu, Jabari mengajukan program sorgum yang menjadi program tanaman pemerintah untuk para petani kepada Gubernur Syamsuar.

"Jadi saat sawit tumbang, masyarakat akan tetap mempunyai hasil, karena tanaman itu hanya menunggu 3 bulan menunggu masa panen. Jadi dari pertemuan ini, kita membahas tentang bagaimana masyarakat saya khususnya harapan jaya, umumnya masyarakat kecamatan kuras tidak kehilangan penghasilan saat sawit ditumbang," terangnya.

"Gubernur Syamsuar menanggapi hal-hal yang saya sampaikan dengan positif, karena hal ini juga sebagai program penunjang pemerintah. Saat ini pemerintah dengan gencar mempersiapkan ketahanan pangan, karena ditahun 2022-2024 ada kemungkinan pangan kita terdapat masalah karna musim kemarau," imbuhnya.

Maka, kata dia, sorgum ini akan menjaga stabilitas ketahanan pangan, dan jika masyarakat sudah punya tanaman tersebut maka dapat diolah sebagai makanan pokok.

"Sorgum itu dijadikan makanan unggas juga bagus, dan kalau digiling bisa dijadikan gandum. Maka saat sawit tumbang masyarakat tetap punya penghasilan melalui tanaman sorgum untuk tumpang sari," jelasnya.

Kemudian, Jabari sampaikan, kalau pihaknya sudah mempersiapkan bibit sorgum untuk dibagikan kepada para petani. "Jadi dengan adanya tumpag sari masyarakat tidak kehilangan penghasilan meskipun penghasilan tersebut perputarannya tiga bulan, dan jauh jauh hari sebelum sawit ini di replanting," ucapnya. 

"Kami sudah mempersiapkan bibitnya dan saat masyarakat butuh, bibit tersebut sudah siap untuk dibagikan, kemudian masyarakat bisa menanam dan harapannya dapat membantu mereka," tukasnya.*