Kadiskes Riau, Zainal Arifin
RIAU1.COM - Secara nasional, provinsi Riau masuk dalam salah satu Provinsi dengan capaian realisasi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) terendah.
Kondisi itu disebabkan rendahnya sosialisasi, dan minat dari orangtua untuk memberikan suntikan imunisasi bagai anak-anak usia 0-18 bulan, terutama suntikan imunisasi Campak Rubella.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin membenarkan rendahnya imunisasi bagi anak-anak di Riau. Salah satu kendalanya adalah faktor dari orangtua yang diduga melarang anak untuk menerima suntik vaksin imunisasi. Walaupun pihaknya sudah melakukan sosialisasi bahkan sampai dor to dor.
“Yah kita di BIAN ini sudah mensosialisasikan untuk mendapatkan vaksin sebaik-baiknya. Tapi ada kendala-kendala lain yang sifatnya sosial politik. Ada kadang-kadang orangtuanya itu melarang anaknya jadi ini mungkin berpengaruh juga," kata Zainal, Rabu (26/10/2022)
Untuk itulah kami juga meminta agar setiap vaksin yang diberikan itu ada sertifikat halalnya, sehingga masyarakat tidak ragu untuk menerimanya,” ujar Zainal.
Dijelaskan Zainal, untuk mempercepat capaian BIAN di Provinsi Riau, pihaknya telah melakukan beberapa langkah, termasuk mendirikan mal vaksin yang juga bisa untuk masyarakat yang akan vaksin imunisasi bagi anak-anak. Selain itu, pihaknya juga telah menjalani kerja sama dengan sekolah-sekolah.
“Kita juga sudah dor to dor, ke sekolah-sekolah untuk melakukan imunisasi. Namun, demikian kita juga tanpa jenuh memberikan edukasi imunisasi, untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus. Karana penyakit itu dapat dicegah dengan memberikan kemudahan vaksin, termasuk adanya mall vaksinasi. Tidak ada lagi jawaban tidak asa waktu, kita sudah siapkan tujuh hari dalam seminggu, 12 jam dalam sehari. Kita siapkan untuk pelayanan vaksin,” kata Zainal.
Untuk diketahui, BIAN merupakan momen penting untuk bersama-sama kita kejar ketertinggalan anak-anak kita, berikan imunisasi tambahan dan kejar status imunisasi mereka hingga lengkap. Upaya ini tidak hanya akan melindungi anak-anak yang menjadi sasaran BIAN, namun juga seluruh masyarakat.*