Produksi Beras di Riau Baru Mampu Penuhi 22 Persen Kebutuhan

7 Januari 2025
Pj Gubri, Rahman Hadi

Pj Gubri, Rahman Hadi

RIAU1.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), Rahman Hadi mengaku optimis bisa mewujudkan swasembada pangan di Provinsi Riau.

“Tentu kita di daerah harus segera menyiapkan langkah-langkah yang strategis dan terintegrasi untuk pelaksanaan program yang mendukung swasembada pangan tersebut,” kata dia awal pekan ini.

Pj Gubri melaporkan, dari hasil produksi beras Provinsi Riau yang dihasilkan pada lahan baku sawah seluas 59.181 hektare pada tahun 2024, baru bisa mencukupi 22 persen dari total kebutuhan konsumsi penduduk Riau saja.

“Sementara untuk memenuhi ketersediaan konsumsi kita masih harus mendatangkan pasokan dari daerah lain. Tentu kebutuhan ini akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk,” sebut Rahman Hadi.

Dia menjelaskan hal tersebut dapat diatasi melalui program akselerasi swasembada pangan seperti mengoptimalkan hasil panen melalui teknologi pertanian yang modern, penguatan infrastruktur pertanian, pengembangan sumber daya manusia, diversifikasi pangan, hingga melakukan upaya stabilitas harga dan pasar.

“Kementerian Pertanian telah membentuk satuan tugas swasembada pangan yang mengoptimasi lahan dengan pengembangan pertanian modern melalui pembentukan Brigade Pangan yang beranggitakan petani milenial,” jelas Rahman Hadi.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Riau sendiri juga telah menerbitkan Instruksi Gubernur Riau nomor 5329 tahun 2024 tentang gerakan daerah akselerasi peningkatan produksi pangan strategis melalui intensifikasi dan ekstensifikasi dalam rangka mendukung swasembada pangan.

“Kita selalu optimis, karena Provinsi Riau mempunyai potensi besar dan sumberdaya yang cukup, apalagi dengan dukungan teknologi inovasi pertanian yang saat ini semakin berkembang,” tegasnya.

Oleh sebab itu, dia menekankan agar akselerasi swasembada pangan ini perlu untuk segera digesa. 

Dirinya juga menginstruksikan agar Bulog, BUMD Pangan, Bumdes, maupun industri penggilingan beras untuk dapat ikut berperan aktif dalam melakukan penyerapan gabah dan beras. Salah satunya dengan melakukan pengembangan kemitraan dan pertanian kontrak.

“Apa lagi pada musim panen raya padi saat ini. Sehingga harga tetap menguntungkan, baik bagi petani maupun konsumen. Jadinya petani kita tetap semangat dalam usaha budidaya padinya,” kata Rahman Hadi.*