PHR Sukses Tingkatkan Produksi Minyak dengan Teknologi Inovatif

25 September 2024
Tim project UTF berfoto bersama di depan fasilitas uji coba UTF di lapangan produksi minyak PHR di Minas, Riau. Foto: Istimewa.

Tim project UTF berfoto bersama di depan fasilitas uji coba UTF di lapangan produksi minyak PHR di Minas, Riau. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bekerja sama dengan aliansi strategis PT Karya Satria Abadi (KSA) dan Universitas Islam Riau (UIR) mencatat pencapaian penting dalam sektor energi. Melalui uji coba teknologi tunnel venturi di tiga sumur di lapangan minyak Minas, Blok Rokan, Riau, PHR berhasil meningkatkan perolehan minyak dan menurunkan air terproduksi.

EVP Upstream Business PHR Andre Wijanarko dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/9/2024), mengatakan, teknologi yang dinamai Ultra Fluid Flow (UTF) ini memperlihatkan hasil yang mengesankan. Perolehan minyak rata-rata per sumur meningkat hingga 25%. 

Sementara, penurunan air terproduksi mencapai 1.000 barel air per hari (BWPD) per sumur. UTF bekerja dengan menempatkan tunnel venturi Segregation Oil Collecting Tool (SOCT) pada bagian tertentu pipa tubing. 

"Metode ini memungkinkan lapisan minyak yang sebelumnya tidak terdorong oleh tekanan pompa kini dapat terangkat ke permukaan. Metode ini dapat meningkatkan produksi minyak tanpa perlu menambah daya pompa, serta mengurangi jumlah air terproduksi," ungkap Andre.

PHR selalu membuka ruang bagi inovasi dan inisiatif teknologi yang sejalan dengan visi mencapai target nasional produksi minyak sebesar 1 juta BOPD pada tahun 2030. PHR membuka ruang bagi para peneliti kampus di Riau. 

"Kami akan melakukan seleksi dan memberikan kesempatan uji coba (pilot project) di lapangan dengan skema No Cure No Pay (NCNP)," ujar Andre.

Keberhasilan teknologi UTF ini merupakan hasil tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan pada konvensi internasional Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2023 di Nusa Dua, Bali. Inovasi UTF ini merupakan salah satu dari lima inisiatif yang diusung dalam MoU tersebut dengan tujuan mendukung peningkatan produksi minyak nasional dan memperkuat ketahanan energi nasional.