PHR dan STP Riau Fokus Perkuat Tata Kelola Desa Wisata Petapahan Kampar

5 Oktober 2024
Hutan Adat Imbo Putui menjadi salah satu potensi wisata yang dapat dikembangkan sekaligus dapat menunjang perekonomian masyarakat di Petapahan. Foto: Istimewa.

Hutan Adat Imbo Putui menjadi salah satu potensi wisata yang dapat dikembangkan sekaligus dapat menunjang perekonomian masyarakat di Petapahan. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau berfokus pada pemahaman masyarakat mengenai konsep dan pengelolaan desa wisata. PHR dsn STP Riau memberikan pendidikan keterampilan kepada masyarakat Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, dalam pelayanan pariwisata, inovasi produk dan atraksi wisata, serta peningkatan kemampuan promosi dan pemasaran desa wisata.

"Dalam kesempatan ini, kami ingin memperkuat struktur organisasi dan tata kelola Desa Wisata Ekowisata Hutan Adat Imbo Putui," kata Ketua STP Riau Eni Sumiarsih, Kamis (3/10/2024).

Kelembagaan memainkan peran penting dalam pembangunan, baik dari organisasi masyarakat maupun instansi pemerintah. Program pelatihan dan pendampingan ini adalah bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR yang berfokus pada pilar lingkungan. Melalui kegiatan ini, diharapkan SDM serta kelembagaan desa wisata dapat semakin kuat dalam mengelola dan mengembangkan potensi pariwisata lokal.

Sementara itu, Manager CSR PHR Pandjie Galih Anoraga mengatakan, program TJSL ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat desa untuk lebih mandiri dalam mengembangkan sektor pariwisata lokal. Hal ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di wilayah Desa Petapahan.

Kepala Desa Petapahan Said Aidil Usman mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan PHR terhadap pengembangan desa wisata di Hutan Adat Imbo Putui. Diharapkan, program ini berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Petapahan.

Para peserta pelatihan diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal. Keterampilan dan pengetahuan dalam mengelola wisata sangat diperlukan agar program pengembangan ekowisata Hutan Adat Imbo Putui dapat berjalan dengan baik.