Peringatan Hari Raya Waisak, 79 Warga Binaan di Riau Dapat Remisi

3 Juni 2023
Penyerahan SK Remisi

Penyerahan SK Remisi

RIAU1.COM - Sebanyak 79 orang warga binaan beragama Budha di Riau dapatkan Remisi Khusus (RK) dalam momentum peringatan Hari Raya Waisak tahun ini.

Dua diantaranya langsung bebas setelah mendapatkan RK II, karenakan masa hukumannya habis setelah dipotong remisi. 

Sedangkan sisanya yang 77 orang hanya mendapatkan RK I, yakni hanya mendapatkan potongan masa hukuman biasa. 

"Ada dua mndapatkan RK II. Sedangkan RK I ada 77 orang," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Mhd Jahari Sitepu, Sabtu (3/6/23). 

Warga binaan yang langsung bebas tersebut berasal dari Lapas Kelas IIA Bangkinang dan Lapas Kelas IIB Selatpanjang. Sedangkan yang mendapatkan RK I, paling banyak dari Lapas Kelas IIA Bengkalis dan Lapas Kelas IIA Pekanbaru. Masing-masing sebanyak 16 orang. 

Napi yang mendapatkan remisi ini dari berbagai kasus. Diantaranya pidana umum dan pidana khusus. Kasus yang paling banyak adalah narkotika, pencurian, perjudian. 

Besaran Remisi Khusus yang diberikan meliputi 15 hari, satu bulan, satu bulan 15 hari hingga dua bulan sesuai dengan masa hukuman napi yang telah dijalani.

Lebih lanjut dipaparkan Kanwil Kemenkumham Riau, saat ini tercatat ada 118 warga binaan beragama budha yang tersebar di berbagai. Terbanyak berada di Lapas Kelas IIA Bengkalis, yakni sebanyak 29 orang.

Sementara secara keseluruhan hingga saat ini total warga binaan yang tersebar pada 16 Lapas. Rumah Tahanan (Rutan), Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di Riau adalah sejumlah 13.718 orang. 

Jumlah ini terbilang over kapasitas, mengingat daya tampung hanya 4.373 orang. Jika dipersentasekan kelebihan daya tampung warga binaan di Riau mencapai  314 persen. 

Ada pun terkait pemberian remisi menurut Kanwil Kemenkumham Riau, bukan sekadar pengurangan masa pidana.

Diharapkan menjadi motivasi bagi narapidana untuk terus memperbaiki diri menjadi insan yang lebih baik. Manusia terbaik adalah manusia yang mau belajar dari kesalahannya dan bertekad kuat untuk bertobat. 

“Yang penting adalah niat dan kemauan untuk berubah menjadi insan yang lebih baik. Mengikuti berbagai program pembinaan yang diselenggarakan pihak lapas/rutan, maka akan diusulkan mendapatkan remisi," ujarnya.*