
Gerakan menanam pohon di Pekanbaru
RIAU1.COM - Seluruh elemen masyarakat diajak Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan melalui gerakan penanaman pohon.
Ajakan ini disampaikan saat menghadiri kegiatan penanaman 15 ribu pohon dan jagung pipil secara simbolis. Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru di Komplek Perkantoran Wali Kota Tenayan Raya, Senin (21/4/2025).
Gubri Abdul Wahid menekankan pentingnya gerakan kolektif dalam menjaga alam. Ia menekankan bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. "Gerakan penanaman pohon ini harus dilakukan secara bersama-sama untuk membangun dan membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Alam harus dijaga, fungsi-fungsi lahan perlu dikembalikan supaya kita bisa mencegah banjir dan kebakaran," ujar Wahid.
Gubri Wahid juga mengingatkan dampak negatif dari penebangan pohon secara sembarangan. Menurutnya, tindakan tersebut tidak hanya mencemari dan merusak ekosistem, tetapi juga berdampak langsung pada kualitas hidup manusia.
"Kebersamaan itu penting. Gerakan ini bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, budaya, dan sejarah," sebut Wahid.
Gubri Wahid juga menyampaikan pandangannya mengenai kepemimpinan yang sejati. Ia meyakini bahwa seorang pemimpin sejati adalah mereka yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
"Kalau kita menebang pohon tanpa kontrol, itu sama saja dengan mengkhianati lingkungan, negeri, dan bangsa. Mari kita jaga semangat ini bersama-sama. Mudah-mudahan gerakan ini membawa kebaikan," tegasnya.
Pemerintah Provinsi Riau, menurut Gubri Wahid, berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi program-program pelestarian lingkungan dan swasembada pangan. Dukungan ini akan diberikan melalui berbagai bentuk, termasuk bantuan langsung, pendampingan teknis, dan pengawalan proses budidaya hingga pascapanen, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Baik melalui bantuan langsung, pendampingan teknis, maupun pengawalan proses budidaya hingga pascapanen, sesuai kebutuhan masyarakat," jelasnya.*