Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Hingga Agustus 2022 telah ditemukan sebanyak 7.869 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Provinsi Riau, yang mana 3.686 orang sudah dalam stadium AIDS.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution saat membuka Seminar Masional HIV/AIDS, di Hotel Prime Park Pekanbaru, Rabu (7/12/2022).
Kata Wagubri, karakteristik temuan kasus HIV/AIDS di provinsi Riau sudah mengarah kepada populasi umum, yang mana jumlah terbesar berada di Kota Pekanbaru dengan temuan kasus sebanyak 4.639 orang.
Sementara itu, temuan kasus pada ibu rumah tangga(IRT), sebutnya, menduduki rengking ketiga terbesar.
Sedangkan jika dikelompokkan kedalam kelompok usia, HIV terbesar banyak ditemukan pada kelompok usia produktif, yakni usia 25-45 tahun.
"Ini tentu menjadi keprihatinan kita semua, karena bagaimanapun hal seperti ini jika tidak diperhatikan secara khusus, saya khawatir perkembangannya akan menjadi semakin lebih besar lagi," jelas Wagubri.
HIV/AIDS, kata Edi, merupakan masalah sosial kemasyarakatan dan pembangunan. Oleh karenanya upaya penurunan penyakit menular pada kelamin ini harus diintegrasikan ke dalam program pembangunan nasional, program pembangunan di provinsi, hingga program pembangunan di kabupaten/kota.
"Penanggulangan HIV/AIDS tentu tidak bisa dibebankan hanya kepada Dinas Kesehatan dan rumah sakit semata, karena kasus ini sangat dipengaruhi oleh perilaku, budaya, sosial dan lingkungan masyarakat," papar dia.*