Pengelolaan Wakaf Uang ASN Pemprov Riau Belum Optimal

31 Maret 2023
Rapat pembahasan wakaf uang ASN Pemprov Riau

Rapat pembahasan wakaf uang ASN Pemprov Riau

RIAU1.COM - Sebagai upaya optimalisasi pengumpulan dan pengelolaan wakaf uang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar rapat 

Adapun gerakan wakaf Rp.1000 perhari ini dilakukan berdasarkan instruksi Gubernur Riau, Syamsuar yang mengajak masyarakat untuk gemar beramal melalui wakaf tunai. 

"Rapat tindak lanjut dari upaya kita untuk memaksimalkan penerimaan atau potensi wakaf. Karena, ada semacam instruksi kepada ASN untuk berwakaf 1000 rupiah perhari," kata Asisten I Setdaprov Riau, Masrul Kasmy. 

Pihaknya menyatakan, bahwa setelah dilakukannya evaluasi dalam pengelolaan wakaf uang ASN ini terdapat hasil yang belum maksimal. Untuk itu, pola dalam pengelolaan wakaf ini akan diubah dengan sistem payroll. 

Menurutnya sistem payroll ini akan lebih memudahkan ASN sehingga dapat memaksimalkan penerimaan wakaf. 

Sistem payroll ini sebagai salah satu layanan kemudahan bagi para nazhir wakaf/ASN untuk membayarkan dana wakafnya Rp. 1000 perhari. Caranya adalah dengan mengisi daftar pemotongan sebesar Rp1000 perhari untuk payroll. Dengan begitu, maka besar nominal dan tanggal pembayaran zakat akan secara otomatis di debet atau dikurangkan dari rekening nazhir wakaf/ASN itu sendiri. 

"Wakaf ini kan untuk kemaslahatan umat dan mendukung pemberdayaan masyarakat, pengembangan usaha masyarakat. Oleh karena itulah, dibuatkan sistem yang bisa diterapkan kepada seluruh OPD," ungkapnya. 

"Tentunya kami berharap, wakaf uang ASN ini bisa berjalan dan tentu penerimaan wakaf itu bisa meningkat," harap Masrul Kasmy. 

Sementara itu, Ketua Badan Wakaf Indonesia Provinsi Riau, Abdul Rasyid Suharto menyampaikan rapat tindak lanjut ini merupakan koordinasi lintas OPD dalam rangka konsultasi untuk akselerasi pengumpulan wakaf bagi ASN. 

"Kami dari BWI Perwakilan Provinsi Riau melakukan koordinasi lebih intensif dengan Pemprov Riau agar dapat meningkatkan optimalisasi wakaf ASN," kata Abdul Rasyid. 

"Jadi tadi terdapat beberapa opsi seperti perubahan sistem pengelolaan wakaf yang sebelumnya manual menjadi payroll agar wakaf ASN ini dapat terealisasi dengan baik," tambahnya. 

Untuk diketahui, sebelum dilakukannya perubahan sistem payroll ini, BWI sudah melakukan pengelolaan wakaf secara manual, seperti mendatangi satu persatu ASN yang ada di lingkup Pemprov Riau, kemudian setelah bekerjasama dengan BRK Syariah, juga dilakukan secara transfer dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS. 

Selain itu, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka melaksanakan edaran Gubernur Riau dengan me-launching Rp.1000 wakaf perhari. 

"Semua kita lakukan dalam rangka meningkatkan pengumpulan wakaf yang mana ini juga program pemerintah," ujar Abdul Rasyid. 

"Mudah-mudahan yang disepakati bersama bisa dilaksanakan dan pengumpulan wakaf 1000 perhari di kalangan ASN ini bisa berlanjut dan dapat ditingkatkan lagi," papar dia.*