
Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Pj Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Taufiq OH, menekankan pentingnya persiapan matang dalam menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, terutama terkait ketersediaan energi.
"Untuk itu, kita harus mempersiapkan skenario aspiratif yang melibatkan seluruh sektor terkait, antara lain kebutuhan pokok masyarakat, keamanan wilayah, pengendalian lalu lintas, peningkatan layanan transportasi, infrastruktur dan posko keamanan, serta layanan kesehatan yang siap 24 jam," kata Taufik OH.
Salah satu fokus utama Pemprov Riau sebut dia, adalah memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat. Taufiq OH secara khusus meminta Pertamina dan PLN untuk menjamin pasokan energi yang cukup selama periode Idulfitri.
"Saya juga meminta kepada Pertamina dan PLN untuk memastikan ketersediaan energi mulai dari BBM, LPG, maupun listrik di seluruh wilayah Provinsi Riau," ujarnya.
Taufiq OH menekankan pentingnya ketersediaan BBM dan LPG untuk mendukung mobilitas masyarakat selama mudik dan perayaan Idulfitri. Ia juga mengingatkan agar PLN memastikan pasokan listrik stabil untuk kenyamanan masyarakat.
"Ketersediaan BBM dan LPG sangat penting untuk kelancaran perjalanan mudik dan aktivitas masyarakat selama Idulfitri. Kami juga meminta PLN untuk memastikan pasokan listrik stabil agar masyarakat dapat merayakan Idulfitri dengan nyaman," jelasnya.
Selain itu, Taufiq OH juga meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau dan kabupaten/kota untuk terus memantau stok kebutuhan pokok dan melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian berlebihan yang dapat memicu kelangkaan dan kenaikan harga.
"Alhamdulillah, inflasi di Provinsi Riau pada tahun ini terjaga dengan baik. Namun, kami minta agar tim pengendali inflasi daerah Provinsi Riau dan Kabupaten/Kota bersama instansi terkait terus memantau stok kebutuhan pokok dan terus melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga. Jangan sampai ada masyarakat yang membeli secara berlebihan yang bisa memicu kelangkaan barang dan kenaikan harga," ungkapnya.*