Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur
RIAU1.COM - Hak-hak Provinsi Riau perlahan sudah diterima, yaitu pengelolaan PI 10 persen di Blok Rokan dan DBH Kelapa Sawit.
"Kontribusi PI dapat dipergunakan untuk meningkatkan program prioritas pembangunan infrastruktur, pendidikan, pengentasan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, dan pengembangan UMKM di Provinsi Riau,"kata Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur.
Pemerintah Provinsi Riau sebut dia, terus berupaya agar Pl yang diterima bisa lebih meningkat dengan cara membantu peningkatan produksi minyak. Dimana saat ini produksi minyak di Riau 180 ribu barel per hari (30% dari lifting nasional).
Dia juga juga menyebutkan bahwa pemerintah pusat telah menargetkan produksi migas bisa mencapai 1 juta barel per hari secara nasional pada tahun 2030. Karena itu, gerak cepat pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mencapai target tersebut.
"Untuk itu, Pemerintah Provinsi Riau telah membentuk gugus tugas dalam kelancaran produksi migas di Blok Rokan agar target 1 juta barel per hari pada tahun 2030 dapat tercapai," tuturnya.
Menurutnya, target itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh PHR, tapi harus berkolaborasi dan bersinergi. Sehingga ketika dalam produksi minyak terdapat persoalan di lapangan, seperti ladang minyak berada dalam kawasan dan persoalan hukum, Pemprov siap membantu.
"Sehingga ke depannya akan langsung berdampak pada peningkatan PAD Provinsi Riau,"sebut dia.*