Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Dalam meningkatkan pengelolaan zakat yang lebih inklusif, dikatakan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Provinsi Riau, T Zul Effendi tentu perlu adanya sinergi dan kolaborasi bersama. Menurutnya pengelolaan zakat harus dilaksanakan secara transparan.
"Wujudkan pengelolaan zakat yang transparan dan tepat sasaran sesuai dengan prinsip prinsip syar'i dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kita perlu saling merangkul baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten kota," kata Tengku Zul Effendi di Pekanbaru, Rabu (11/12).
Ia menjelaskan, bahwa zakat memiliki potensi yang sangat besar dalam membantu pemerataan pendapatan dan mengurangi kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karena itu, kita semua harus bekerja keras untuk memastikan bahwa zakat yang terkumpul dapat di distribusikan dengan tepat kepada mereka yang membutuhkan terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem yang menjadi salah satu prioritas nasional," jelasnya.
Menurut T Zul Effendi, pengelolaan zakat merupakan salah satu pilar penting dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan. Kemiskinan bukan hanya persoalan ekonomi semata, tetapi juga berkaitan erat dengan akses terhadap pendidikan, kesehatan dan kesempatan kerja.
Oleh karena itu, penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara holistik dan terintegrasi, melibatkan pemerintah, lembaga zakat dan masyarakat.
"Dalam hal ini Baznas Riau berperan sebagai pengelola zakat yang sangat strategis dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,"sebut dia.
Sebab itu, sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pendistribusian zakat, Baznas Riau kata dia harus terus berinovasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas layanan zakat.
"Dengan dukungan dari Pemprov Riau, kami yakin bahwa pengelolaan zakat dapat lebih optimal dan dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang membutuhkan,"tutur dia.*