Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur ikut rapat program tanam jagung
RIAU1.COM - Rapat koordinasi virtual mengenai kesiapan penanaman jagung serentak seluas 1 juta hektare di seluruh Indonesia digelar
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Langkah ini sebagai upaya dalam mendukung swasembada pangan nasional 2025.
Rapat itu juga diikuti Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur. Serta, Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal.
Pertemuan tersebut membahas strategi pelaksanaan penanaman jagung di berbagai wilayah yang akan dilaksanakan pada 15 Januari mendatang. Termasuk kesiapan lahan, distribusi benih, dan koordinasi antar instansi.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menuturkan bahwa, dari lahan tersebut, mampu menghasilkan tambahan produksi sebesar 4 juta ton. Terlebih lagi, beberapa provinsi di Indonesia dinilai cukup strategis untuk pengembangan komoditas jagung.
"Program ini, selain nantinya berfokus pada produksi, juga akan memperhatikan dukungan infrastruktur seperti irigasi, ketersediaan benih unggul, dan sarana produksi lainnya,"kata dia.
"Program tersebut juga merupakan bagian dari upaya Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mendorong kemandirian petani," sambungnya.
Pemprov Riau, sebut Zulkifli Syukur menyatakan kesiapan untuk mendukung penuh program ini. Termasuk dalam menjaga keamanan dan kelancaran distribusi benih dan alat-alat pertanian.
"Kita memberikan dukungan dan atensi terkait swasembada jagung ini, bukti dari itu semua, pemerintah memfasilitasi bagaimana pelaksanaan ini [penanaman jagung] lancar dan terlaksana dengan baik, sampai dengan ke hilir nya, sehingga nanti bisa kita jual melalui Bulog," kata Zulkifli.
"Upaya yang dilakukan tidak hanya pada tanaman, nanti saat pelaksanaan kita mendampingi, dan kita support semua hal yang berkaitan dengan penanaman ini," ujarnya.
Penanaman jagung ini dijadwalkan dilaksanakan secara serentak pada 15 Januari 2025. Di Riau, pelaksanaannya dipusatkan di PT Tasma Puja, Kabupaten Kampar, dengan penanaman awal seluas 10 hektare.