Pariwisata Halal di Riau Dibahas UIN Suska

Pariwisata Halal di Riau Dibahas UIN Suska

24 Juli 2024
Konsep pariwisata halal Riau yang dibahas di UIN Suska

Konsep pariwisata halal Riau yang dibahas di UIN Suska

RIAU1.COM - Seminar digelar UIN Suska Riau, yang mengangkat tema pengembangan pariwisata halal di Provinsi Riau sebagai landasan peningkatan ekonomi umat.

Seminar dibuka oleh rektor diwakili Direktur Pascasarjana, Prof Dr H Ilyas Husti MA. Dihadiri civitas akademika UIN Suska. Di antaranya Dr Nasrullah Jamil, Dr Mulia Sosiadi MM, Dr Hj Herlinda dan Dr Doni Martias SE MM. 

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau diwakili Ade Yudistira mengatakan, dalam pengembangan pariwisata halal melibatkan pelaku pariwisata serta hotel yang merupakan pihak terkait erat.

Dengan adanya potensi wisaya berupa pulau, antraksi kebudyaan, masjid tua, kuburan alim ulama, pantai, istana sultan, harus didukung infrastruktur memadai, akomodasi dan masyarkat. 

"Hanya dengan kebersamaan dengan pihak terkait mampu meningkatkan ekonomi masyakarat dari sektor pariwisata,” kata Ade Yudistira.

Panitia pelaksana Dr Nasrulah Jamil menilai Dinas Pariwisata Provinsi Riau perlu memfasilitasi pelaku UMKM, serta pihak-pihak terkait dalam mewujudkan pariwisata halal.

“Artinya pemerintah telah aktif untuk memajukan pariwisat halal. Dan sikap serius ini harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha maupun pihak-pihak lain untuk wisata halal," jelasnya.

Pemprov Riau dan MUI telah meluncurkan beberapa program percepatan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. 

Sejumlah program utama yang diterapkan yakni pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)Pelatihan dan pendampingan. Lalu, menyediakan pelatihan kewirausahaan, manajemen bisnis, dan pendampingan pelaku UMKM. 

Selanjutnya membantu UMKM mendapatkan akses ke sumber pembiayaan. Termasuk program kredit mikro dan kerja sama dengan lembaga keuangan syariah.

Program Desa Wisata 

Meningkatkan fasilitas dan infrastruktur di desa wisata untuk menarik lebih banyak pengunjung. Melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan dan pengembangan objek wisata, termasuk pelatihan pemandu wisata dan pengelolaan homestay.

Kemudian, menerapkan teknologi modern dalam pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Selanjutnya, mendorong diversifikasi produk pertanian untuk menciptakan nilai tambah dan pasar baru bagi hasil pertanian.

Membantu pelaku usaha dalam mendapatkan sertifikasi halal untuk produk mereka, serta mempromosikan produk halal lokal. Lalu, mendorong pertumbuhan industri kreatif seperti seni, kerajinan, dan kuliner melalui berbagai festival dan pameran.

Kerja sama dengan MUI dalam pemberian sertifikasi halal untuk produk-produk lokal guna memastikan standar kehalalan yang diakui secara nasional. MUI memberikan pendampingan dan bimbingan dalam pengembangan ekonomi berbasis syariah, termasuk dalam sektor keuangan dan investasi.

Program pelatihan kerja bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing di pasar tenaga kerja. Menyediakan beasiswa dan bantuan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Percepatan pembagunan pendidikan melalui kerja sama dengan Bank Riau Kepri Syariah sebagai lembaga yang menaungi program percepatan pembagunan ekonomo rakyat. 

“Artinya pemerintah daerah maupun pusat, serius dalam meningkatan ekonomi rakyat berdasarkan enam sektor tersebut,”sebut Prof Dr H Ilyas Husti.*