OMC Diklaim Berkontribusi Cegah Karhutla di Riau

5 Juli 2024
Operasi Modifikasi Cuaca di Riau/Metrotvnews.com

Operasi Modifikasi Cuaca di Riau/Metrotvnews.com

RIAU1.COM - Pertengahan pekan ini Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Riau oleh BMKG dengan bekerjasama dengan berbagai instansi telah selesai dilakukan. Diketahui, kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak 14 Juni 2024 lalu.

Budi Harsoyo, mewakili Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG mengatakan, dilakukannya OMC ini sebagai langkah preventif dalam upaya-upaya bersama untuk mitigasi bencana Karhutla.

Melalui modifikasi cuaca yang dilaksanakan BMKG, pembasahan lahan gambut dari air hujan diharapkan mampu menjaga kebasahan lahan gambut agar mengurangi tingkat kemudahan terjadinya Karhutla.

“Hasil OMC terbukti mampu berkontribusi terhadap pembasahan lahan gambut melalui hujan,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, hasil kegiatan OMC di Provinsi Riau selama total 20 hari operasi (14 Juni-3 Juli), mampu meningkatkan tinggi muka air tanah (TMAT) gambut di Provinsi Riau. Evaluasi hasil OMC dapat dikonfirmasi salah satunya melalui kenaikan TMAT di area gambut. 

“Jika kita bandingkan nilai TMAT sebelum dilaksanakan OMC dengan nilai TMAT setelah dilaksanakan OMC, ada indikasi kecenderungan kenaikan. Secara umum, kenaikan TMAT gambut di beberapa stasiun observasi di Riau menunjukkan kisaran kenaikan 4 cm sampai 28 cm. Hal ini mengindikasikan bahwa hujan akibat intervensi OMC mampu berkontribusi terhadap pembasahan lahan gambut supaya tidak mudah terbakar, terutama memasuki puncak musim kering di Riau,”papar Budi.

Sementara itu, Ferdian Krisnanto selaku Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Sumatera-KLHK menjelaskan, bahwa OMC memang ideal untuk dilakukan pada periode musim transisi (peralihan musim hujan ke kemarau). 

“OMC di Riau memberikan kontribusi terhadap upaya-upaya pencegahan dan pengendalian karhutla. Pelaksanaan OMC untuk konteks pencegahan karhutla memang idealnya dilakukan saat musim transisi, sehingga potensi awan masih bisa dioptimalkan untuk menjadi hujan melalui penerbangan penyemaian awan,”sebut Ferdi.*