FGD bahas mata kuliah Budaya Melayu
RIAU1.COM - Universitas Lancang Kuning (Unilak) mengadakan focus group discussion mata kuliah Budaya Melayu. Diskusi ini juga dihadiri oleh beberapa perguruan tinggi di Riau, seperti Universitas Dumai, Universitas Kuantan Singingi, Pelita Indonesia dan lainnya.
Rektor Unilak, Prof Dr Junaidi mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemprov Riau, LAM, dan kawan-kawan perguruan tinggi di Riau yang sudah berkenan hadir dalam FGD. Tujuan FGD ini untuk merumuskan mata kuliah budaya Melayu Riau, hasil pengamatan kami beberapa kampus di Riau sudah mengajarkan mata kuliah Budaya Melayu.
"Adanya masukan kawan tentang Mata Kuliah Budaya Melayu Riau, mari kita rumuskan, sehingga kita berharap program perguruan tinggi di Riau, dapat mengajarkan budaya Melayu Riau. Kalau di Unilak semua Prodi S1 wajib belajar Budaya Melayu Riau, di S2 juga sama, ada mata kuliah etika dan budaya Melayu. Kami mohon dukungan dari pimpinan perguruan tinggi, kita rumuskan kita buat point-point dan RPS (Rencana Pembelajaran Semseter) yang akan kita kembangkan," ujar Junaidi.
Sambung dia, target selanjutnya pihaknya akan berupaya menghadirkan buku ajarnya supaya lebih mudah. Ia berharap dosen-dosen yang sudah ada bisa mengajar dan bisadilakukan di kampus masing masing.
"Harapannya kami mendorong secara formal Pemprov Riau menghimbau perguruan tinggi di Riau untuk mengajarkan Budaya Melayu, mudah-mudahan nanti pada hut Riau 9 Agustus bisa diluncurkan," ucapnya.
Sementara, Kadisbud Provinsi Riau Raja Yose menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Unilak dan perguruan tinggi di Riau menjadikan mata kuliah Budaya Melayu Riau dan menjadi mata kuliah wajib di Perguruan Tinggi.
"Penerapan mata kuliah Budaya Melayu Riau upaya untuk menggerakkan kemajuan budaya Melayu Riau. Rasa bangga kepada penggagas yang mengadakan FGD ini, kami sangat mendukung kegiatan penyusunan mata kuliah," ujarnya.*