Ilustrasi/net
RIAU1.COM - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau Erisman Yahya mengaku, untuk membantu membangun infrastruktur internet desa yang saat ini mengalami blank spot, pihaknya telah mengupayakan melalui Badan Aksesibilitas Telekomuniksi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informasi.
“Jumlah Desa/Kelurahan yang blank spot atau low signal sampai dengan tahun 2022 kurang lebih 593 desa. Termasuk desa 3T (Tertinggal, terpencil, terluar," kata dia, Ahad (7/5/2023).
Selain itu, Erisman juga menghimbau kepada operator - operator saluler yang beroperasi dan telah banyak menghasilkan keuntungan di Provinsi Riau agar dapat berpartisipasi dalam memperluas jaringan internet, khususnya di pedesaan.
“Mudah - mudahan permintaan kami untuk membangun sebanyak - banyaknya akses internet di Provinsi Riau ini dapat menjadi perhatian dan segera direalisasikan, sebagaimana harapn masyarakat Riau,” ujarnya.
Ia memandang transformasi digital tak hanya bertumpu pada pembangunan dan pengembangan instrumen dan insfrastruktur digital saja.
Lebih dari itu, penting juga untuk membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi. Serta meningktkan keterampilan dan kesejahteraan ekonomi di dunia digital.
“Keterampilan berinternet sehat melalui pembangunan budaya digital yang sehat menjadi hal yang sangat penting dalam transformasi digital,” katanya.
Menurutnya para pemangku kepentingan memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan masyarakat dalam mengelola dan menggunakan teknologi digital.
“Sehingga kemajuan teknologi digital yang ada dapat berperan sebagai perekat kesatuan bangsa. Serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan ekonomi masyarakat luas,” demikain Erisman.*