Wagubr Edy Natar dalam arahannya saat penguatan strategi penurunan stunting
RIAU1.COM - Project Exposure program kemitraan pendampingan teknis dan advokasi untuk percepatan penurunan stunting di Provinsi Riau dibuka Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar.
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama Pemerintah Provinsi Riau bersama PT RAPP, Tanoto Foundation, dan Yayasan Cipta, serta diikuti oleh 4 kabupaten yang bermitra dengan PT RAPP dan Tanoto Foundation, yakni Kabupaten Kampar, Siak, Pelalawan, dan Kepulauan Meranti.
"Semoga kegaiatan Project Exposure Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Riau dapat berjalan lancar dan percepatan penurunan stunting dalam mencapai zero stunting di Bumi Lancang Kuning bisa terwujud," harap Wagubri.
Edy Natar menilai stunting merupakan ancaman terhadap kualitas hidup, produktivitas, dan daya saing terhadap pembangunan sumber daya manusia. Sehubungan dengan hal tesebut, pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu isu strategis dan prioritas pembangunan, baik nasional maupun di Provinsi Riau.
Berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Provinsi Riau tahun 2022 sebesar 17 persen, angka ini lebih baik jika dibanding tahun 2021 yakni sebesar 22,3 persen.
"Ini (penurunan stunting) adalah tugas kita bersama untuk melanjutkan apa yang sudah dimulai, baik dari semua unsur pemerintah provinsi, kabupaten, sampai desa. Tanpa ada kerjasama semua, pekerjaan ini tentu tidak akan bisa berjalan secara optimal," imbuhnya.
Wagubri menyebut, sebanyak sembilan kabupaten/kota di Provinsi Riau telah mencapai target penurunan prevalensi stunting dibawah angka 20 persen.
Sementara itu, tiga kabupaten masih mempunyai Pekerjaan Rumah (PR) untuk meningkatkan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada sebagai upaya percepatan penurunan stunting hingga mencapai target provinsi dan target nasional.
"Semoga upaya kita dapat berhasil sesuai dengan harapan kita bersama," tutur Wagubri.*