Ketua MKA LAM Riau, Datuk Seri HR Marjohan Yusuf
RIAU1.COM - Memasuki tahun 2023 Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau mengaku optimis, terutama karena prestasi yang ditoreh oleh Riau yang dipimpin Syamsuar sebagai gubernur dan Eddy Natar Nasution sebagai wakil gubernur tahun 2022.
“Prestasi Riau tahun 2022 di luar bayangan kita,” kata Ketua Umum (Ketum) Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau Datuk Seri H.R. Marjohan Yusuf akhir pekan ini.
Dalam memberi pandangan itu, lanjut Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, tidak adil kalau hanya dilihat dari satu sisi atau tupoksi dari pembuat pandangan, tetapi hendaklah komprehensif.
Misalnya, bagaimana Bank Riau Kepri (BRK) menjadi bank syariah, tidak bisa hanya dipandang dari pengelolaan dana, tetapi juga latar belakang peradaban yang melingkupinya. Kenyataan ini dapat menjadi cermin pencapaian adat Melayu yang bersendi syarak, sedangkan syarak bersendikan kitabullah.
Datuk Seri Marjohan mengatakan, perbaikan ekonomi dengan mencari peluang yang lebih dekat kepada syariat, diringi pula pencapaian investasi tiga besar nasional pertama dalam sejarah Riau. Sejarah baru juga ditoreh, manakala untuk pertama kalinya pada tahun 2022.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Riau melebihi transfer dana dari pusat yakni masing-masing Rp 4,8 T dan Rp 4,01 T. Patut juga dicatat, pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit yang sudah terlaksana tahun 2023, sebagai hasil perjuangan 2022, sehingga pundi ekonomi Riau makin menggembung.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Riau, sekitar 4.7 persen, memiliki harapan untuk berkembang pada tahun depan. Secara spasial, pada triwulan III-2022 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,12 persen terhadap perekonomian nasional. Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia atau PDRB terbesar kedua di luar pulau Jawa.
Begitu juga dalam budang kebudayaan, Riau senantiasa berada di garius depan dalam pencapaian tingkat nasional. Misalnya, Riau meraih BKN Award untuk dua kategori, Anugerah Meriktorasi, dan delapan materi budaya Melayu Riau diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nasional meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya lima materi.
Tak mengherankan, Riau berada pada posisi kedua secara nasional dalam indeks pembangunan kebudayaan.*