Ilustrasi/Orami.co.id
RIAU1.COM - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Riau inflasi sebesar 2,50% secara year on year dengan indek harga konsumen sebesar 116,90—rangkuman inflasi dari 3 kota di Riau.
Sepanjang Desember 2023, Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan mengalami inflasi, dengan angka inflasi tertinggi terjadi di Kota Dumai sebesar 2,78%, Pekanbaru 2,50% dan Tembilahan 1,53%.
“Meski secara bulan ke bulan, Pekanbaru dan Tembilahan mengalami kenaikan masing-masing 0,21% dan 0,11%, Dumai justru mengalami deflasi sebesar 0,03%,” kata Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, Selasa (2/1/2024) di Pekanbaru
Dijelaskan, penyebab utama Inflasi (yoy) karena kenaikan harga dalam kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat kenaikan signifikan sebesar 4,96%, diikuti oleh kelompok transportasi (2,92%), perawatan pribadi (2,17%).
Kenaikan juga terlihat pada penyediaan makanan/restoran sebesar 1,36%. Sedangkan kelompok perlengkapan rumah tangga mengalami deflasi 0,04%.
Adapun untuk komoditas seperti cabai merah, beras, rokok kretek, mobil, emas perhiasan, dan beberapa lainnya, menjadi kontributor dominan terhadap Inflasi.
“Sementara itu, pada tingkat bulanan, bawang merah, angkutan udara, tomat, emas perhiasan, bayam, dan ayam hidup menjadi pendorong utama kenaikan inflasi,” tambahnya.
Sementara itu, dari 24 kota yang tercatat, seluruhnya mengalami Inflasi. Kota Tanjung Pandan memimpin dengan 3,80%, disusul oleh Bandar Lampung (3,52%) dan Kota Jambi (3,27%).
Pekanbaru, Dumai, dan Tembilahan berturut-turut berada pada peringkat 14, 11, dan 23 dalam urutan tingkat inflasi di antara kota-kota di Sumatera.*