Ilustrasi/net
RIAU1.COM - Salah seorang jemaah haji asal kota Dumai meninggal di Rumah Sakit King Faisal Makkah, Jumat (30/6/2023).
Jemaah haji dari Riau yang meninggal dunia tersebut atas nama Asmimar binti Ruslan Majid usia 74 tahun. Asmimar yang tergabung dalam Kloter 13 BTH ini sebelumnya sempat dirawat di RS King Faisal Makkah selama 7 hari.
"Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah salah seorang dari Jamaah kloter BTH 13 atas nama Asmimar binti Ruslan Majid, asal Kota Dumai, di rumah sakit King Faisal Makkah Almukarramah," kata Kanwil Kemenag Riau Dr. H. Mahyudin, Jumat (30/6/2023).
Dengan adanya kabar duka tersebut, maka hingga saat ini total sudah ada empat jamaah haji Riau yang meninggal dunia di Makkah.
Yakni Subani Firdaus Samad Thaha No. Porsi 0400084499 Asal Kota Pekanbaru tergabung dalam BTH - 08, Yeni Artati binti Raja Yoesoef (63 Th) No. Porsi 400084210 Berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi tergabung dalam BTH - 13.
Kemudian Sholeh Bin Tarwan Abdullah (82 Th) No. Porsi 400067258 Berasal dari Kabupaten Siak tergabung dalam BTH - 15 serta Asmimar binti Ruslan Majid usia 74 tahun asal Dumai dari Kloter 13 BTH.
Disela tugas nya memantau pelaksanaan pelontaran jumrah jemaah haji, Mahyuddin menyampaikan duka cita atas meninggalnya jemaah haji asal Kota Dumai tersebut.
"Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, dilapangkan alam kuburnya dan ditempatkan kelak di Jannah-Nya dan keluarga besar yang di tinggalkan tetap diberikan ketabahan, kekuatan dan kesabaran," ujarnya.
Mahyudin mengatakan, saat ini sebagian Jamaah yang mengambil nafar awal secara berangsur akan bergeser ke hotel di kota makkah setelah melontar jumrah di Mina.
Mahyudin menyampaikan untuk jemaah yang mengambil nafar awal, konsumsi selama di hotel sampai tanggal 13 Dzulhijjah masih berada di Mina dan 14 - 15 Dzulhijjah bersifat mandiri.
"Bagi yang melakukan nafar awal di hotel tidak disediakan makan oleh maktab, karena makanan masih di Mina," ujarnya.
Mahyudin mengatakan pada 14 - 15 Dzulhijjah layanan konsumsi diberhentikan sementara, jemaah bisa mencari konsumsi secara mandiri atau berkoordinasi dengan ketua regu dan rombongan. Jemaah akan mendapatkan layanan konsumsi kembali pada tanggal 16 Dzulhijjah.
Lebih lanjut Mahyudin juga mengingatkan kepada jemaah yang akan melaksanakan tawaf ifadhah agar mencari waktu yang tepat untuk melaksanakannya.
"Bagi jamaah yang akan melakukan thawaf ifadhah, kami menghimbau untuk mencari waktu yang tepat, seperti setelah sholat Isya, atau setelah sholat subuh," sebutnya.
Kemudian bagi jemaah yang lansia, bisa menggunakan pendorong resmi atau dengan menggunakan Scuter, jika Lansia tersebut bisa memakai scuter atau ada yang mendampingi.
"Kami juga berharap kepada petugas Petugas Kloter atau PPIH Kloter bisa membantu jamaah lansia dalam melaksanakan tawaf ifadhahnya," ujarnya.
Mahyudin juga berpesan kepada jemaah haji Riau lainnya untuk tetap mengikuti instruksi petugas kloter, rajin mengkonsumsi air minum dan selalu menggunakan APD jika berada dibawah terik matahari langsung.
"Jamaah jangan memaksakan diri untuk melontar jumrah pada waktu afdal, akan tetapi manfaatkan waktu yang telah ditetapkan oleh maktab bekerjasama dengan petugas kloter," sebut dia.*