Bupati Bengkalis, Kasmarni
RIAU1.COM - Prevalensi stunting Kabupaten Bengkalis tahun 2021 sebesar 21,9 persen. Dan menjadi 8,4 persen di tahun 2022.
Data tersebut berdasarkan publikasi yang disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting yang diselenggarakan di auditorium BKKBN Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu, 25 Januari 2023.
Selama satu tahun itu kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini berhasil menurunkan 13,5 persen, yang mana hasil ini menempatkan Kabupaten Bengkalis menjadi kabupaten dengan angka prevalensi stunting paling rendah Se-Provinsi Riau.
Angka prevalensi stunting Provinsi Riau sebesar 17,0 persen dan angka prevalensi stunting nasional sebesar 21,6 persen.
Dalam Rakernas yang dibuka Presiden Republik Indonesia Joko Widodo itu, Presiden menyebutkan penanganan stunting selama delapan tahun ini mengalami penurunan yang sangat drastis. Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 berada pada angka 21,6 persen. Prevalensi ini turun sebesar 2,8 persen dibandingkan prevalensi 2021 yang berada pada angka 24,4 persen.
"Alhamdulillah Pak Kadis, informasinya. Ini berkat usaha, komitmen dan kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas semua OPD terkait," kata Ketua Tim Percepatan Penurunan Stungting (TPPS) Kabupaten Bengkalis Bustami HY.
Sekda Bengkalis itu juga menyebut, hal tersebut merupakan prestasi luar biasa yang mana Kabupaten Bengkalis biasa jauh lebih baik dari target nasional.
"Terima kasih Bapak/ibu semuanya," ujarnya lagi.
Sementara itu Bupati Bengkalis Kasmarni turut memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berupaya keras membuat capaian prevalensi stunting Bengkalis turun 13,5 persen.
"Menanggapi kasus stunting di Negeri Junjungan, Pemkab Bengkalis memandang serius. Sehingga berbagai upaya dilakukan dengan semaksimal mungkin," ucap Bupati Kasmarni.*