Ilustrasi/net
RIAU1.COM - Sejauh ini Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau masih menunggu surat resmi dari pemerintah pusat terkait Rencana perjalanan haji (RPH) 1444 Hijriah atau 2023 Masehi.
Meski sudah dirilis, namun RPH yang sudah ditetapkan oleh Kemenag masih bersifat nasional. Nanti akan ada petunjuk teknis lagi yang akan mengatur perjalanan haji ditingkat daerah.
"Yang sudah keluar itu untuk nasional, yang untuk Riau masih menunggu," kata Kabid Haji Kanwil Kemenag Riau, Syahrudin.
Nanti, sebut dia, akan ada surat yang mengatur lebih teknis jadwal keberangkatan jamaah haji di Provinsi Riau.
"Seperti tahun lalu itukan langsung pemerintah pusat yang menetapkan, satu kloter masuk diakhir gelombang pertama, lalu kloter dua dan seterusnya berangkat di gelombang kedua," ujarnya.
Pengaturan jadwal keberangkatan untuk masing-masing daerah ini, tambah dia, ditetapkan karena harus menyesuaikan dengan ketersediaan kamar hotel di Arab Saudi. Sehingga jadwal keberangkatan jamaah haji dari tanah air harus diatur.
"Ini kan menyangkut kesiapan hotel di sana (Arab Saudi). Jadi jadwal yang dirilis oleh pusat itu belum tentu sama di masing-masing daerah, karena yang dirilis itukan baru untuk nasional," katanya.
Seperti diketahui, jemaah kloter pertama akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Madinah pada 24 Mei 2023, untuk menjalani Arbain atau shalat berjamaah selama 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi.
Sementara itu, jemaah gelombang kedua akan mulai masuk asrama haji mulai 7 Juni 2023, dan secara bertahap diberangkatkan ke Jeddah mulai 8 Juni 2023. Diperkirakan, jemaah haji akan melakukan wukuf di Arafah pada 27 Juni 2023.*