Gubernur Riau, Syamsuar
RIAU1.COM - Dokumen-dokumen tentang kerajaan-kerajaan yang ada di Provinsi Riau diakui Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar telah dilihatnya di Arsip Nasional Republik Indonesia.
Sebab itu, Syamsuar menginstruksikan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau menjumpai Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia untuk meminta dokumen-dokumen kerajaan-kerajaan yang ada di Provinsi Riau.
"Jumpai Kepala Arsip Nasional, sampaikan salam saya ke dia (Kepala Arsip Nasional), dan ambil dokumen tersebut, karena banyak kerajaan atau khasanah di Riau, namun dokumennya tidak ada di sini," ujar Syamsuar di Istana Darussalam Kerajaan Rantau Kampar Kiri, Ahad (22/1).
"Sudah saya lihat semua dokumen itu, semuanya ada di Arsip Nasional mulai dari kerajaan Pelalawan, Gunung Sahilan dan lainnya," ujar dia.*
Gubri menganggap dokumen tersebut sangat penting. Oleh karena itu, dokumen-dokumen khasanah yang ada di Riau ini harus dimiliki oleh lembaga adat, baik Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau maupun lembaga adat melayu yang lainnya.
"Kalau kita tidak mempunyai dokumen itu, tentunya kita tidak tau apa yang mau dibicarakan, karena kalau sekadar cerita saja tentu orang tidak akan percaya. Maka dari itu dokumentasi itu penting," tuturnya.
Untuk mengingat sejarah tentunya harus ada dokumentasi seperti yang ada di Arsip Nasional Republik Indonesia yang beberapa waktu lalu Ia lihat.
Gubernur Syamsuar sedikit bercerita tentang cap darah yang sampai saat ini masih dilakukan. Ternyata sebelum Indonesia merdeka hal yang sama juga sudah dilakukan oleh masyarakat yang mendukung Sultan Syarif Kasim jadi pejuang.
"Mereka pakai cap darah. Ketika saya melihat arsip itu langsung tersentak hati saya. Begitulah besarnya perjuangan melawan penjajah dulu dan ternyata cap darah masih ada sampai sekarang," ujar dia.*