Pelabuhan RoRo Dumai/Net
RIAU1.COM - Guna menyamakan pemahaman dan langkah tindak lanjut bagi semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan Proyek Peningkatan Fasilitas Ferry Roro Dumai - Pulau Rupat, Bappeda Litbang Riau kembali menggelar kick off meeting awal pekan ini.
Kepala Bappeda Riau, Emri Juli Harnis menjelaskan jika proyek tersebut merupakan Proyek infrastruktur percontohan Good Practice Infrastructure Projects (GPIP) Program Hibah Compact-2 Millenium Challenge Corporation (MCC).
Hal tersebut berawal dari adanya komitmen Pemerintah untuk memerangi Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan di Provinsi Riau dalam upaya pengembangan transportasi dan logistik/ATLAS.
"Perencanaan pelaksanaan Program Hibah Compact-2 MCC telah melalui proses pembahasan yang cukup panjang, diawali dengan pertemuan pada
bulan Agustus 2021," ujarnya.
Dia juga mengatakan, nantinya dilanjutkan dengan rapat-rapat pembahasan dan Focus Discussion Group (FGD) bersama dengan Compact Development Team (CDT) - Kementerian PPN/Bappenas.
Proses tersebut telah sampai pada penyusunan Feasibility Study (FS) sebagai persyaratan apakah proyek tersebut telah layak secara teknis, ekonomis
maupun finansial, serta tidak memiliki risiko ataupun dampak negatif sosial dan lingkungan yang besar.
Sebutnya, penyusunan Feasibility Study (FS) proyek Peningkatan Fasilitas Ferry Roro Dumai - Pulau Rupat dilakukan oleh Tim Konsultan PT. Pricewaterhouse Cooper (PwC) yang ditunjuk Millennium Challenge Account – Indonesia II (MCA-I II).
Pada penyusunan FS akan dilakukan kajian beberapa opsi ruang lingkup Peningkatan Fasilitas Ferry Roro Dumai - Pulau Rupat seperti pembangunan
dermaga Dumai dan Tanjung Kapal Rupat, pengembangan manajemen dan penataan kawasan pelabuhan, dan pembangunan jalan lingkar di Pulau Rupat.*