Wakil Bupati Siak, Husni Merza
RIAU1.COM -Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Rakerda Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Riau Tahun 2023, Kamis (9/2/2023) dibuka langsung Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution.
Forum tersebut dilaksanakan dalam rangka penguatan sinergitas kemitraan para pemangku kepentingan dan mitra kerja dalam peningkatan penggerakan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Wakil Bupati Siak Husni Merza usai acara mengatakan meski dari hasil survei Standar Gizi Indonesia (SGI) yang dilakukan secara sample tahun 2022 lalu, angka prevalensi stunting Siak naik dari 19 menjadi 22 persen.
“Jika dibandingkan data tersebut dengan penimbangan balita yang tiap bulannya kita lakukan. Itu berbeda sebenarnya, justru kita turun dibawa 10 persen. Tapi berdasarkan survey dari Kementrian Kesehatan dilakukan Standar Gizi Indonesia (SGI) ternyata naik jadi 22 persen,”ucapnya.
Terkait data tersebut, Wahup Husni telah memerintahkan Dinas Kesehatan dan Dinas DP3KB untuk mengecek dari 610 sempel, hanya 584 yang mau dijadikan sampling. Dari 584 sampling itu, ditemukan anak diduga mengalami stunting tapi itu bervariasi, itu menurut SGI.
“Namun ini menjadi evaluasi juga bagi kita, saya minta dinas terkait tolong betul-betul cek. 26 anak ini apa betul mereka stunting atau seperti apa dan perlu kita diskusikan lagi,”terang Husni.
Terlepas dari itu, sambungnya ini peringatan bagi Pemda dan masyarakat untuk meningkatkan lagi usaha-usaha, rencana aksi terkait aksi menekan angka stunting di kabupaten Siak.
“Saya juga sudah menyampaikan melalui melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kabupaten Siak terutama Dinas Kesehatan, bulan Februari, Agustus inikan ada penimbangan satu tahun ada 2 kali penimbangan secara umum. Saya minta pastikan kita punya data by nama by address yang lengkap terhadap anak-anak balita di seluruh kabupaten Siak, kita punya 425 posyandu. Pastikan 425 posyandu ini melakukan penimbangan rata-rata diatas 90 persen,”sebutnya.
Artinya, sambung Husni semua anak balita yang timbang, di data ulang dan di cek kesehatannya,”Kalau mereka tak mampu datang ke posyandu datangi mereka ke rumah,” ujar Husni.*