
Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Dilaporkan seekor harimau sumatera dewasa muncul di kawasan industri PT Wilmar, Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai, sekitar 5 kilometer dari pemukiman warga.
Kemunculannya terekam kamera warga dari dalam mobil berdurasi 21 detik dan viral di media sosial.
Merespons laporan tersebut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bergerak bersama Polsek Medang Kampai dan tim keamanan PT Wilmar, tim gabungan langsung melakukan pengecekan di lapangan, tepatnya di area pabrik goni kilometer 110.
Kepala BBKSDA Riau, Supartono mengatakan, hasil pemeriksaan tim di lokasi kemunculan ditemukan jejak kaki harimau dengan ukuran tapak 15 sentimeter x 13 sentimeter, dengan jarak langkah kaki depan dan belakang sekitar 130 sentimeter.
“Temuan ini mengindikasikan harimau sudah kategori dewasa,” kata Supartono.
Setelah penelusuran, tim akan segera menentukan lokasi pemasangan kamera jebak atau camera trap.
“Pemasangan kamera jebak bertujuan untuk mengidentifikasi lebih akurat pergerakan dan keberadaan harimau, sehingga dapat diambil langkah-langkah penanganan yang tepat,” kata Supartono.
Sebagai langkah mitigasi, BBKSDA Riau mengimbau pihak perusahaan untuk mengurangi aktivitas di sekitar lokasi, khususnya saat sore hingga malam hari. Masyarakat juga diminta meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar area tersebut.
"Patroli rutin dan pemasangan kamera jebak akan kami lakukan. Data yang dikumpulkan akan menjadi dasar penting untuk mencegah terjadinya konflik antara manusia dan satwa, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," lanjut Supartono.
Dalam sebuah video berdurasi 21 detik yang beredar di grup WhatsApp memperlihatkan penampakan seekor harimau di pinggir jalan, tak jauh dari semak belukar.
Dalam video tersebut, harimau terlihat sempat diam sebelum akhirnya berlari menghilang ke dalam semak setelah terkena sorotan senter.
BBKSDA Riau mengingatkan masyarakat untuk tidak mendekati atau memancing interaksi dengan satwa liar tersebut, serta segera melaporkan ke pihak berwenang jika melihat tanda-tanda keberadaan harimau.
"Kami mohon kerja sama seluruh pihak agar tetap waspada dan mendukung upaya pelestarian satwa liar, khususnya harimau Sumatera yang kini keberadaannya semakin kritis," demikian Supartono.*