Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto
RIAU1.COM - Persoalan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok di pasaran, khususnya di Provinsi Riau memasuki ulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, menurut Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hariyanto, fenomena ini sedikit banyak dipengaruhi oleh inflasi.
"Ini untuk menjadi kewaspadaan kepada kita semua, perlu langkah konkret terhadap pengendalian inflasi di Provinsi Riau, terutama dalam menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri," kata SF Hariyanto akhir pekan ini.
Sambung dia, di Provinsi Riau, daerah inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 4,63 persen dengan IHK sebesar 108,56, dan terendah terjadi di Tembilahan sebesar 1,76 persen dengan IHK sebesar 104,00.
"Menanggapi hal tersebut, tentu kita perlu melakukan upaya untuk menjaga ketersediaan bahan pokok dan keterjangkauan harga oleh masyarakat," ujarnya.
Sebab itu, Pj Gubernur Riau meminta bantuan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau, Bupati/Walikota, Forkopimda Kabupaten/Kota, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota se Provinsi Riau, Bulog, asosiasi pengusaha, asosiasi peternak agar dapat melakukan pemantauan.
"Kami mohon bantuannya agar melakukan pemantauan secara berkala terhadap ketersediaan stok barang kebutuhan pokok terutama pada daging, telur, beras, gula pasir, cabe bawang dan minyak goreng," pintanya.
"Kami meminta agar segera TPID Kabupaten/Kota melakukan kegiatan seperti operasi pasar, gelar pangan murah, sidak pasar," sambung dia.
SF Hariyanto juga mengimbau para pelaku usaha agar tidak melakukan penimbunan atau menahan stok yang tentunya dapat menyebabkan kelangkaan, maupun kenaikan harga.
"Begitu juga dengan BBM, kami meminta kepada Pertamina untuk memastikan ketersedian stok BBM dan LPG serta pastikan berbagai layanan Pertamina yang disiapkan dapat melayani masyarakat dengan baik," pungkasnya.*