Guru dan Kepala Madrasah Daerah 3T di Riau Diberi Pelatihan Khusus

Guru dan Kepala Madrasah Daerah 3T di Riau Diberi Pelatihan Khusus

29 Agustus 2024
Plt Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau H Muliardi

Plt Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau H Muliardi

RIAU1.COM - Digelar Pelatihan Guru dan Kepala Madrasah Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di Provinsi Riau.

Plt Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau H Muliardi mengatakan, guru dan kepala madrasah di daerah 3T memiliki peran penting dan strategis dalam membentuk generasi masa depan Bangsa. 

Karena sebut dia, daerah 3T merupakan wilayah yang memiliki kondisi geografis, social, ekonomi dan budaya yang kurang berkembang dibandingkan daerah lainnya, sehingga memerlukan perhatian khusus.

“Dengan pelatihan ini kita berharap akan menignkatkan kompetensi dan kualitas tenaga kependidikan di daerah 3T, karena tidak dapat kita pungkiri daerah 3T masih minim sarana, prasarana dan lainnya,"tuturnya.

Kemudian dia juga menjelaskan, dengan pelatihan ini, sehingga menjadi tantangan bagi kita semua untuk bekerja keras mengembangkan sumber daya manusia termasuk fasilitas pendidikan,

Sementara itu Konsultan Komponen 3 Proyek REP-MEQR, Hesbul Bahar, mengatakan bahwa, pelatihan Guru dan Kepala Madrasah Daerah 3T di Provinsi Riau diikuti oleh 200 orang peserta terdiri dari kelas Literasi, Bahasa Indonesia, Ekonomi, dan Kepala Madrasah.

Hesbul Bahar menyebtukan, kegiatan tersebut merupakan salah satu program pemerintah untuk merealisasikan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru, Kepala Madrasah, dan Tenaga Kependidikan Madrasah termasuk di daerah 3T melalui implementasi proyek Realizing Education’s Promise yang Sebuah program investasi SDM yang dikembangkan Kementerian Agama bekerja sama dengan world bank.

“Salah satu kegiatan REP-MEQR untuk mendukung pencapaian target adalah melalui pelatihan keprofesian bagi guru-guru dan kepala madrasah di daerah 3T. Dengan peningkatan akses terhadap pelatihan yang bermutu memungkinkan terjadinya peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan di daerah daerah 3T,” jelasnya.*