Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada bulan Oktober 2022 sebesar US$ 2,00 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 10,28 persen dibanding ekspor bulan September 2022 sebesar US$ 1,82 miliar.
Kepala BPS Misfaruddin menjelaskan, kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor nonmigas sebesar 9,65 persen dan ekspor migas sebesar 24,76 persen. Ekspor nonmigas dari US$ 1,74 miliar pada bulan September 2022 naik menjadi US$ 1,91 miliar pada bulan Oktober 2022.
"Ekspor migas juga mengalami kenaikan dari US$ 75,38 juta pada bulan September 2022 naik menjadi US$ 94,05 juta pada bulan Oktober 2022," jelasnya, Selasa (15/11/2022).
Dia menyebut, selama Januari-Oktober 2022, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 14,07 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh naiknya ekspor nonmigas sebesar 16,66 persen, meskipun ekspor migas mengalami penurunan sebesar 11,69 persen.
Penurunan ekspor migas disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 92,74 persen, meskipun ekspor industri pengolahan hasil minyak mengalami kenaikan sebesar 221,07 persen.
Misfaruddin menambahkan, dari 10 golongan barang ekspor nonmigas terbesar, empat golongan mengalami kenaikan dibanding September 2022. Kenaikan yang terbesar terjadi pada kelompok Lemak & Minyak Hewan/Nabati yaitu sebesar US$ 248,91 juta, diikuti oleh Bahan-bahan Nabati US$6,70 juta, Serat Stapel Buatan sebesar US$ 3,53 juta dan Tembakau sebesar 0,71 juta.
"Sedangkan yang mengalami penurunan antara lain golongan Bubur Kayu (Pulp) sebesar US$ 32,79 juta,diikuti Berbagai Produk Kimia US$ 27,13 juta, Kertas dan Karton sebesar US$ 15,58 juta, Bahan Kimia Organik sebesar US$ 9,60 juta, Ampas dan Sisa Industri Makanan sebesar US$ 7,77 juta, dan Berbagai Makanan Olahan sebesar 1,33 juta," urainya.
"Selama Januari-Oktober 2022, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas (HS 2 dijit) memberikan kontribusi sebesar 99,39 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas tersebut mengalami kenaikan sebesar 16,82 persen terhadap periode yang sama tahun 2021," papar dia menambakan.*