Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Stok beras medium di Provinsi Riau dipastikan Perum Bulog Wilayah Riau-Kepri aman hinggal akhir tahun.
Hal itu disampaikan Kepala Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Riau-Kepri, Basirun usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi di Indonesia yang dipimpinan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian secara virtual, di Gedung Daerah Balai Serindit, Senin (31/10).
Dengan kondisi harga beras yang terus meningkat, hingga menjadi penyebab tingginya inflasi, Basirun mengatakan bahwa Bulog terus berupaya untuk melakukan intervensi pasar khususnya untuk beras medium, melalui program KPSH.
Lanjutnya, realisasi KPSH Provinsi Riau sejak bulan Juli hingga Oktober 2022 terus mengalami peningkatan permintaan yang cukup signifikan, yang mana pada Juli Bulog melepas 816 ton, Agustus 1.158 ton, September 1.392 ton, dan Oktober 2.300 ton.
Sementara untuk stok beras medium, Riau saat ini mempunyai 6.192 ton, artinya hinggga bulan Desember 2022 stok beras di Bumi Lancang Kuning dipastikan aman.
"Untuk Provinsi Riau sendiri stoknya 6.192 ton, aman, bahkan kemungkinan sampai Januari 2023 masih aman," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengingkan operasi pasar murah diperbanyak, khususnya untuk komoditas beras.
Dalam rapat bersama Mendagri, di Riau ada 2 daerah yang menjadi fokus perhatian yakni Dumai dan Indragiri Hulu, dengan adanya kenaikan harga beras dan minyak goreng.
"Kenapa minyak goreng bisa naik lagi ?, maka kami minta intervensi dari dinas terkait agar nanti harga minyak goreng bisa turun kembali," jelas Gubri.
Namun, secara umum naiknya harga beras terjadi di 34 provinsi di Indonesia.
Menanggapi hal itu, Gubernur Syamsuar meminta Dinas Perindagkop UKM Provinsi Riau dan Bulog tetap melakukan operasi pasar supaya harga bisa kembali turun untuk bulan yang akan datang.
"Saya meminta Kepala Dinas Perindagkop UKM Provinsi Riau dan Bulog tetap melakukan operasi pasar supaya bisa kembali turun untuk bulan November yang akan datang," pungkas Gubri.*