Diskominfotik Riau Dapat Aduan soal Wilayah Tanpa Sinyal di Bengkalis

24 Desember 2024
Pertemuan Pejabatan Diskominfotik Riau dengan DPRD Bengkalis

Pertemuan Pejabatan Diskominfotik Riau dengan DPRD Bengkalis

RIAU1.COM - Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Bengkalis bersama Komisi II DPRD Bengkalis melakukan dialog strategis dengan Diskominfotik Riau.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mencari solusi konkret dalam meningkatkan aksesibilitas jaringan telekomunikasi di wilayah-wilayah yang selama ini minim sinyal.

Kepala Diskominfotik Bengkalis, Suwarto menyampaikan saat ini masih terdapat sejumlah desa di Kabupaten Bengkalis yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi. 

"Kondisi ini sangat menghambat berbagai aspek, termasuk pendidikan, ekonomi, dan komunikasi masyarakat. Kami berharap, melalui koordinasi dapat tercapai langkah-langkah kolaboratif untuk menyelesaikan permasalahan ini,"kata dia.

Kadis Suwarto menyampaikan sejumlah rekomendasi dari Kementerian Komunikasi dan Digital terdiri dari Kecamatan Rupat (4 titik), Kecamatan Pinggir (4 titik), Kecamatan Bathin Solapan (3 titik), Siak Kecil (1 titik) dan Talang Muandau (1 titik). Sementara itu Pemkab Bengkalis mengusulkan sebanyak 110 titik blankspot. 

Sementara itu Sekretaris Komisi II DPRD Bengkalis, Rindra Wardana menambahkan bahwa penguatan infrastruktur telekomunikasi membutuhkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Riau. 

“Kami melihat perlunya sinergi antara Pemerintah Kabupaten, Provinsi, dan juga pusat dalam merealisasikan pembangunan infrastruktur digital di daerah blankspot. Ini tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, tetapi tugas bersama untuk memastikan masyarakat bisa mendapatkan hak yang sama dalam akses teknologi,” kata Rindra.

Sementara itu, Kadis Kominfotik Riau Ikhwan Ridwan, menyambut baik aspirasi yang disampaikan. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan mendukung usulan program pembangunan menara telekomunikasi di wilayah-wilayah blankspot di Bengkalis. 

“Kami akan mengawal ini agar menjadi prioritas dalam alokasi anggaran Provinsi Riau, termasuk menggandeng pihak operator telekomunikasi untuk berinvestasi di daerah-daerah terpencil,”ujarnya.*