Dinas Kesehatan Riau Ditekankan Lebih Masif Sosialisasi Pemenuhan Gizi Seimbang
Gubri Syamsuar dalam arahannya
RIAU1.COM - Pemenuhan gizi seimbang pada anak diharapkan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dapat disosialisasikan secara masif kepada masyarakat.
Gubri menyampaikan bahwa Gerakan Nasional Aksi Bergizi 2022 yang diselenggarakan secara serentak se Indonesia ini merupakan salah satu upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri.
Dia mengungkapkan, manfaat gizi seimbang pada anak adalah dapat menjadikan tubuh, kecerdasan dan kemampuan anak dapat berkembang dengan pesat.
Oleh karena itu, ia meminta Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Dinas Pendidikan Riau, termasuk kepala sekolah untuk menyosialisasikan kepada siswa-siswinya agar gizi seimbang tersebut dapat terpenuhi dengan baik.
"Supaya anak-anak tahu apa sebabnya gizi ditambah (gizi terpenuhi), yaitu adalah untuk kecerdasan otak," ujarnya, di SMA 8 Pekanbaru saat kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi 2022 yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Riau, Rabu (26/10)
Syamsuar menjelaskan, kalau anak sehat dan anak bergizi seimbang, maka anak-anak akan menjadi pintar, karena kebutuhan dari energi otaknya sudah tersedia pada makanan sehari-hari.
Ia menerangkan, saat ini banyak makanan yang kurang sehat dijual dipasaran. Makanya perlu bagi anak untuk tidak makan sembarangan.
"Ini banyak di sekolah makanan macam-macam, ada makanan sehat dan ada pula makanan yang kurang sehat. Makanya perlu kita pilih-pilih (makanan yang sehat)," ungkapnya.
Mantan Bupati Siak ini melanjutkan, Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini agar generasi Indonesia menjadi generasi sehat dan cerdas. Apalagi Indonesia ini pada tahun 2045 mendapatkan bonus demografi.
Jelasnya, pada tahun 2045 itu usia Indonesia akan berusia 100 tahun. Artinya 100 tahun emas. Selain itu, pada tahun itu pula jumlah penduduk produktif lebih banyak dibandingkan nonproduktif.
Sehingga menurut dia, perlu dipersiapkan untuk generasi masa depan yang cerdas, yang siap memimpin Riau dan Indonesia kedepannya.
"Saya minta kepala dinas kesehatan, kepala dinas pendidikan, kepala sekolah tolong ingatkan kita masalah gizi ini," ungkapnya.
"Kami nanti juga akan menyiapkan program bagaimana adanya makanan tambahan yang bisa diberikan pada anak didik kita agar anak didik dari keluarga yang tidak mampu memiliki gizi yang cukup," sebut dia.*