Gubri Edy di GSSB Riau
RIAU1.COM - Gerakan Sholat Subuh Berjama'ah (GSSB) Provinsi Riau kembali digelar Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar.
GSSB berlangsung di Masjid Paripurna Al-Ikhwan, Jalan Pesantren, Keluraran Pebatuan, Kecamatan Kulim, Sabtu (30/12).
Gerakan subuh berjamaah ini merupakan program andalan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama tokoh agama yang terus menyiarkan ajaran keislaman setiap akhir pekan. Gerakan tersebut telah di selenggarakan sebanyak 170 kali ke sejumlah kabupaten/kota di Bumi Lancang Kuning.
Kegiatan tersebut juga dapat sebagai wadah silahturahmi dan memperkuat ukhuwah islamiyah, serta mengajak umat untuk meramaikan masjid.
Dikatakan Gubernur Edy, bahwa dirinya bersama rombongan GSSB Riau tak henti-hentinya berkeliling menggalakkan tentang salat berjamaah. Terlebih, untuk di waktu subuh, sebagai pemimpin sudah seharusnya memberikan motivasi dan semangat kepada masyarakatnya.
“Tujuan dari kehadiran pemimpin itu untuk memberikan motivasi masyarakat. Bayangkan di saat hujan begini semangat orang-orang bisa saja kendor. Lalu datanglah seorang pemimpin ke masjid ini, jadi akhirnya semangat masyarakat meningkat untuk datang,” sebut dia.
Dijelaskan, maka dari itulah sosok dari seorang pemimpin sangatlah penting dalam menggerakkan umat agar masuk masjid. Ia memberikan gambaran, pada subuh hari yang lalu Masjid Raya Annur Provinsi Riau, dipadati oleh ribuan masyarakat.
Gubri menambahkan, hal tersebut lantaran adanya gerakan salat subuh berjamaah akbar bersama Ustad Abdul Somad (UAS). Dengan begitu telah menujukkan suatu contoh, bahwa sosok pemimpin itu sangat penting bagi masyarakat.
“Artinya kehadiran dari seorang pemimpin itu pengaruhnya besar kepada jemaah. Contohnya beberapa hari yang lalu kita melakukan GSSB Akbar di Masjid Annur bersama Ustad Abdul Somad, saat itu sampai ada jamaah yang tidak kebagian tempat. Itu sebabnya mengapa saya berulang-ulang hadir di tempat mulia dan di waktu yang mulia ini,” jelasnya.
Diungkapkan, dengan begitu ia pun bisa sekaligus mengingatkan diri sendiri tentang pertanggung jawaban. Karena menurutnya, dalam waktu yang bersamaan ini, pasti ada saudara-saudara diluar sana yang sedang menghadapi sakaratul maut. Sehingga, bagi jamaah yang bisa datang ke masjid saat ini tentulah termasuk orang-orang sangat beruntung.
“Kematian itu juga pasti kita alami, namun tak tau kapan. Inikan seharusnya yang saling kita ingatkan. Oleh karena itulah saya terus menggalakkan gerakan ini, untuk keberkahan negeri melayu Bumi Lancang Kuning.”tutur dia.*