Datangkan Hujan, Garam Kembali Disemai di Langit Riau

23 Mei 2023
Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal

Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal

RIAU1.COM - Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan dengan menyamai garam di awan potensial ini diharapkan bisa membantu curah hujan di Riau.

Hujan buatan ini diharapkan bisa membantu proses pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) serta membasahi lahan gambut di Riau agar terhindar dari kebakaran lahan. Sebab saat ini Provinsi Riau sedang dilanda musim kemarau yang cukup panas dan kering.

"Alhamdulillah kita dapat bantuan TMC kembali untuk tahap kedua, dah sudah dimulai beberapa hari ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Senin (22/5/2023).

Edy menjelaskan, bantuan hujan buatan kali ini diberikan pemerintah pusat melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerjasama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).

"Iya, TMC yang kedua dibantu oleh BRGM," ujarnya. 

Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada BRGM dan BRIN yang telah melaksanakan TMC periode kedua ini. Karena secara umum, lahan gambut di Riau ini relatif kering.

"Pada musim hujan lalu sudah ada kejadian lahan gambut yang terbakar dan hujan yang terjadi beberapa hari masih belum cukup untuk memadamkan api secara sempurna," katanya.

Pihaknya berharap agar kegiatan TMC kolaborasi BRIN dan BRGM yang rencananya akan dilaksanakan selama 11 hari, perlu diprioritaskan pada daerah pesisir timur yang didominasi lahan gambut.

Daerah ini juga berbatasan langsung dengan negara tetangga sehingga kemunculan titik api atau bahkan kabut asap di daerah prioritas akan berpotensi menimbulkan sebaran asap ke negara tetangga.

Sebelumnya, BNPB juga telah melaksanakan operasi TMC di Provinsi Riau selama 20 hari dari tanggal 19 April-8 Mei 2023.

Sementara untuk perkembangan terbaru Karhutla di Provinsi Riau, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan titik Karhutla terbaru dari daerah dan tim di lapangan.

Sejumlah wilayah yang sempat dilanda Karhutla seperti di Sinaboi Rokan Hilir, di Pelintung dan Sungai Sembilan Dumai serta di Rupat dilaporkan sudah padam. Hanya tersisa di Teluk Makmur Dumai masih pendinginan.

Edy mengungkapkan sebelumnya Karhutla juga sempat di temukan di wilayah Tapung Kampar. Namun sudah berhasil di padamkan petugas.

Melihat kondisi cuaca di Riau yang cukup panas dan kering, Edy mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.*