Ilustrasi/net
RIAU1.COM - Penanggulangan Karhutla melalui hujan buatan, atau dengan cara melakukan Tekhnologi Modifikasi Cuaca (TMC) dipandang salah satu cara efektif dalam upaya pemadaman Karhutla. Terutama di wilayah yang jauh dari akses darat.
"Kita sudah mengajukan TMC ke pusat. Saat ini masih menunggu info dari BNPB," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edy Afrizal, Selasa (11/7/23).
Keterbatasan pesawat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan TMC menjadi alasan Riau harus menunggu. Saat ini upaya penanggulangan Karhutla juga sedang dilakukan di Kalimantan.
Di Riau sendiri sudah dilakukan hujan buatan dalam tiga periode. Pertama pada 18 April hingga 8 Mei 2023. Menggunakan pesawat Cesna C208B PK-SNS telah ditabur sebanyak 20 ribu kilo gram (Kg) garam dengan total 20 kali sortie.
Kedua pada 17 Mei hingga 27 Mei 2023 menggunakan Cassa A-2103 TNI AU. Dari 13 sortie dengan total sebanyak 10.400 Kg garam. Ketiga pada 28 Mei sampai dengan 9 Juni 2023. Menggunakan pesawat Cassa A-2103 TNI AU. Dari total 15 sortie, total ada 12 ribu Kg gram yang ditabur.
"Dari tiga periode itu ada sebanyak 42.400 kilogram garam yang ditabur di langit Riau untuk membuat hujan buatan dengan 48 sortie," demikian Edy Afrizal.*