Peluncuran Desa Cinta Statistik
RIAU1.COM - Webinar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Sains Desa Cinta Statistik (CANTIK) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Riau (Unri) digelar Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau akhir pekan ini.
Rektor Unri Prof Sri Indarti saat membuka kegiatan tersebut secara daring mengatakan, kegiatan ini bagian dari peringatan Milad Unri ke-62 dan Hari Statistik Nasional.
"Program KKN Sains MBKM Terintegrasi Desa CANTIK adalah aksi nyata pemberdayaan desa melalui inovasi berbasis sains, dengan fokus pada penataan data desa," kata dia.
Lalu dia menjelaskan, program ini merupakan sarana pengembangan kompetensi mahasiswa dalam memecahkan masalah nyata berdasarkan data, serta upaya membangun kemitraan strategis antara UNRI, BPS, pemerintah desa, dan masyarakat.
Sementara itu Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Siak Indra Purnama yang hadir sebagai narasumber, menegaskan pentingnya desa sebagai hulu pembangunan dan titik awal pengumpulan data sektoral masyarakat.
Ia menekankan pendataan serta pembinaan statistik di tingkat desa sangat penting untuk menghasilkan data yang berkualitas, langsung dari sumbernya.
"Ini merupakan inovasi yang sangat relevan, sebab dengan data statistik yang tepat, kita dapat mengarahkan alokasi anggaran pembangunan tepat sasaran, langsung kepada masyarakat melalui satu data," ujar Indra Purnama.
Ia juga berharap program ini menjadi langkah awal dalam mencetak sumber daya manusia yang mampu mengikuti perkembangan teknologi, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah.
"Semoga mahasiswa KKN UNRI ini memberikan hasil terbaik untuk pembangunan di daerah," tambahnya.
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi menjelaskan bahwa hasil dari Program Desa CANTIK diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan literasi statistik di masyarakat desa, serta memperkuat pengelolaan data desa untuk program pembangunan.
Program KKN Desa CANTIK melibatkan 494 mahasiswa FMIPA UNRI dan mencakup tiga kabupaten, yaitu Siak, Bengkalis, dan Kepulauan Meranti, sedangkan untuk Kabupaten Siak mendapat alokasi penempatan mahasiswa kunkerta sebanya 220 mahasiswa.
Ada sebanyak 50 desa di ketiga kabupaten tersebut menjadi sasaran awal, dengan penempatan mahasiswa kunkertanya sebanyak 8 hingga 10 mahasiswa per desa.*