Ilustrasi/thinkstock
RIAU1.COM - Rilis prakiraan cuaca dan informasi terkait titik panas di Provinsi Riau untuk Kamis, 17 Oktober 2024 disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru.
Forecaster BMKG Pekanbaru, Sanya G, menyampaikan bahwa wilayah Riau pada hari ini akan didominasi cuaca berawan dengan potensi hujan di beberapa daerah.
Pada pagi hari, cuaca diperkirakan berawan dengan hujan ringan yang akan mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Bengkalis, dan Kota Dumai.
"Pada siang hari, cuaca akan cerah berawan, namun pada sore hari hujan ringan hingga sedang akan kembali terjadi di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir," ujar Sanya G.
Memasuki malam hingga dini hari, cuaca masih berawan dengan hujan intensitas ringan hingga sedang yang diprakirakan melanda wilayah Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Siak, Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hulu, dan Kota Pekanbaru.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, terutama di wilayah Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Siak, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kota Pekanbaru, dan Kota Dumai pada malam atau dini hari.
Prakiraan suhu udara di Provinsi Riau pada Kamis, 17 Oktober 2024, berkisar antara 22.0 hingga 33.0°C dengan kelembapan udara mencapai 60 hingga 100 persen. Angin bertiup dari arah barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 10 hingga 30 km/jam.
Sementara itu, total titik panas yang terdeteksi di wilayah Sumatera sebanyak 127 titik. Rinciannya adalah sebagai berikut: Bengkulu 4 titik, Jambi 4 titik, Lampung 36 titik, Sumatera Selatan 67 titik, Bangka Belitung 15 titik, dan Riau terdeteksi 1 titik panas di Kabupaten Indragiri Hilir.
BMKG Pekanbaru terus memantau kondisi cuaca dan hotspot untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat dan menjaga lingkungan agar tidak terjadi kebakaran lahan," tambah Sanya G.*