Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto
RIAU1.COM - Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengalihkan awan hujan di Provinsi Riau sebagai antisipasi banjir besar akan dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Seperti disampaikan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto saat rapat koordinasi penanganan banjir di Provinsi Riau akhir pekan ini.
"Kita sudah sepakat dalam waktu satu dua ini kita lakukan TMC (di Riau), nanti saya koordinasi dengan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Mungkin pesawat TMC nya akan segera datang," kata Letjen Suharyanto.
sebut dia, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam seminggu kedepan wilayah Provinsi Riau masih diguyur hujan lebat.
"Mudah-mudahan dengan TMC bisa membantu, sehingga tidak menyebabkan banjir besar di Riau yang mengakibatkan putusnya jalur logistik dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara," ujarnya.
Sebab, kata Letjen Suharyanto, penanganan banjir secara instan dari darat di Riau tidak bisa dilakukan. Karena itu, salah satunya penanganan harus dari atas untuk mengurangi volume air hujan yang turun.
"Nanti TMC dilakukan secara masif beberapa hari. TMC ini agak sedikit berbeda dengan TMC pencegahan Karhutla. Kalau kebakaran mudah, tinggal datangkan hujan. Sehingga hujan turun memadamkan api. Tapi kalau hujan ini susah. Karena menghentikan hujan tidak mungkin. Paling bisanya hanya mengalihkan," terangnya.
Letjen Suharyanto menyatakan, TMC tersebut sudah dilakukan di dua provinsi prioritas yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat. Meski hasilnya tidak nampak secara kasat mata, namun upaya ini dapat mencegah bencana banjir besar.
"Dalam dua bulan terakhir kita juga sudah gelar TMC di dua provinsi prioritas, yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat. DKI Jakarta harapnya jangan sampai datang banjir besar, karena ini menyangkut nama baik ibukota Indonesia. Memang hasilnya tidak keliatan secara visual. Jawa Barat juga begitu. Tapi kalau tidak dilakukan TMC mungkin bencananya lebih besar," tukasnya.*