Banjir di Riau, Masyarakat Terdampak Sudah Ada yang Mengungsi

15 Januari 2025
Daerah terdampak banjir

Daerah terdampak banjir

RIAU1.COM - Banjir melanda sejumlah daerah di Provinsi Riau, di antaranya Kabupaten Pelalawan, Kampar, dan Siak.

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, banjir mengakibatkan dampak signifikan pada warga dan infrastruktur. 

Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal menjelaskan, di Kabupaten Pelalawan banjir terjadi di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, pada pukul 06.00 WIB. 

“Penyebabnya adalah curah hujan tinggi dan meluapnya Sungai Nilo,” kata Edy Afrizal, Rabu (15/1).

Dampaknya, mengakibatkan tinggi air mencapai 70 sampai 100 sentimeter. Kemudian, sebanyak 29 kepala keluarga (116 jiwa) terdampak, dengan 2 KK (8 jiwa) terpaksa mengungsi.

“Dampak lainnya jalan sepanjang 500 meter terendam,” ujar Edy Afrizal.

Sementara itu, BPBD Pelalawan telah melakukan monitoring dan pendataan dengan dukungan personel desa dan masyarakat, serta satu mobil angkut BPBD dikerahkan. 

“Saat ini, debit air disana dilaporkan fluktuatif,” sebut Edy Afrizal.

Sedangkan di Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, banjir disebabkan intensitas hujan tinggi sehingga menyebabkan Sungai Subayang meluap.

Untuk dampaknya, tinggi air mencapai 40 sekitar 100 sentimeter dan menggenang jalan sepanjang 1 kilometer.

Pascakejadian, BPBD Kampar mengerahkan Satgas TRC Pusdalops, satu perahu fiber, satu mobil angkut, dan satu drone untuk kaji cepat dan pendataan. Debit air saat ini stabil.

Selanjutnya, banjir terpantau terjadi Desa Teluk Paman Timur, Kecamatan Kampar Kiri, yang diakibatkan meluapnya Sungai Subayang disebabkan hujan deras.

Untuk dampaknya tinggi air mencapai 40 sampai 60 sentimeter. Kemudian, ada sebanyak 108 rumah terdampak, dengan 126 KK (456 jiwa) terimbas.

“Di lokasi ini terpantau jalan sepanjang 1 km terendam,” ujar Edy Afrizal.

Sedangkan untuk upaya yang dilakukan Tim BPBD Kampar menggunakan sarana perahu fiber dan drone untuk pemantauan. 

“Debit air stabil di hari kedua,” jelas Edy Afrizal.

Banjir selanjutnya masih di Kampar, persisnya di Desa Sungai Paku, Kecamatan Kampar Kiri.

Di sini, banjir mengakibatkan naiknya tinggi air dari 10 sampai 40 sentimeter. Sedangkan, untuk pendataan warga terdampak masih berlangsung.

“Tim Satgas TRC Pusdalops terus melakukan kaji cepat dengan peralatan serupa,” ungkap Edy Afrizal.

Terakhir banjir di Kabupaten Siak, terpantau terjadi di Dusun I dan II Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura. 

“Banjir di wilayah Siak ini diakibatkan hujan deras selama dua hari berturut-turut, meluapnya air sungai, serta pendangkalan aliran Sungai Tonggak,” beber Edy Afirzal.

Hasil pantauan dilapangan, tinggi air mencapai 60 sampai 80 sentimeter dan terdampak pada sebanyak 300 KK, sekitar 1.200 jiwa.

Tim BPBD Siak, lanjut Edy Afrizal juga telah berkoordinasi dengan perangkat desa dan menyiapkan tenda pengungsian, perahu karet, serta pelampung jika situasi memburuk. 

“Debit air terpantau naik 20 sampai 30 sentimeter dari hari sebelumnya,” jelasnya.

Untuk kondisi terkini, BPBD di setiap kabupaten terus memantau situasi dan bersiap melakukan langkah-langkah lebih lanjut untuk membantu masyarakat yang terdampak. 

“Kami juga mengimbau agar warga tetap waspada dan mengikuti arahan petugas,” pungkasnya.*