Warna-warni Pakaian Adat dalam Upacara Peringatan HUT RI ke 73 di Cabang Rutan Bagansiapiapi
Foto: istimewa
Riau1.com - Semarak hari kemerdekaan Indonesia ke-73 begitu kental mewarnai Cabang Rutan Bagansiapiapi pada apel peringatan yg dilakukan secara serentak di seluruh kantor utama dan UPT di bawah naungan Kementerian Hukum dan HAM dengan tema Kerja Kita, Prestasi Bangsa.
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya yang Pakaian Dinas Harian (PDH) menjadi pakaian wajib yang dikenakan oleh pegawai saat upacara peringatan proklamasi. Tahun ini ada intruksi berbeda yang diterima dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI.
Berdasarkan surat edaran dari Sekjen Kemenkumham tertanggal 10 Agustus 2018, seluruh pegawai mengenakan pakaian adat dari masing-masing suku bangsa Indonesia dalam apel peringatan proklamasi Republik Indonesia.
"Ini merupakan bagian dari isyarat bahwa meskipun kita lahir dan dibesarkan dalam budaya yang berbeda-beda dalam tiap daerah, namun kita mampu bersatu dalam balutan Ke-Indonesiaan yang mencintai keberagaman serta menjunjung nilai ke-bhinekaan," kata Kepala Cabang Rutan Bagansiapiapi, Jupri saat memberikan amanat, Jumat, 17 Agustus 2018.
Meski sebagian besar wilayah Rokan Hilir tengah diselimuti asap akibat aktivitas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), upacara peringatan proklamasi tak sedikitpun mengurangi khidmat dan euforia perayaannya.
"Ada yang berpakaian sunda, jawa, batak, minang, madura, hingga melayu. Ini merupakan peringatan yang diwarnai dengan pernak-pernik ke-Indonesiaan. Inilah Indonesia," tambah Jupri.
Upacara peringatan proklamasi ini sendiri merupakan puncak kegiatan dari perayaan hari kemerdekaan. Sejak pekan lalu, Jupri dan jajarannya telah menggelar Pekan Olahraga Narapidana yang diikuti oleh seluruh Napi serta tahanan dan anak didik pemasyarakatan yang ada di Cabang Rutan Bagansiapiapi.
Dengan perwakilan masing-masing kamar, Napi turut serta dalam pekan olahraga tahunan yang diselenggarakan tiap peringatan HUT RI. Mulai dari Futsal, Voli, Tenis meja dan Bulutangkis.
"Selain memperingati hari kemerdekaan, pekan olahraga ini mampu kita maknai lebih luas sebagai bagian dari tugas kita dalam hal pembinaan. Kita juga mengajak mereka untuk berkompetisi secara adil dalam balutan kebahagian dan kesenangan," kata pria berusia 41 tahun ini. (rls)