Terkena Krisis Keuangan dan Rasionalisasi, 7 Paket Proyek Multiyears Bengkalis Senilai Rp 279 Miliar Ditunda

Terkena Krisis Keuangan dan Rasionalisasi, 7 Paket Proyek Multiyears Bengkalis Senilai Rp 279 Miliar Ditunda

31 Juli 2018
Ketua DPRD Bengkalis, Abdul Kadir.

Ketua DPRD Bengkalis, Abdul Kadir.

Riau1.com - Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau yang dikenal cukup kaya hasil DBH Migas nya, kali ini juga terkena krisis keuangan dan Rasionalisasi anggaran di APBD 2018. 

Akibatnya, tujuh paket proyek Multiyears yang dianggarkan untuk tahap pertama tahun 2018 ini sebesar Rp 279 Miliar dari total hingga tahun 2021 sebesar Rp 1,888 Triliun akhirnya ditunda pelaksanaanya. 

Menurut Ketua DPRD Bengkalis Abdul Kadir,  kondisi keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2018 mengalami krisis dan harus kembali dilakukan rasionalisasi dengan angka yang cukup fantastis.

"DPRD Bengkalis sudah sepakat, bahwa seluruh rencana kegiatan Proyek multiyears (MY) terpaksa ditunda pelaksanaanya," kata Ketua DPRD Bengkalis H Abdul Kadir kepada sejumlah wartawan di Bengkalis, Selasa 31 Juli 2018.

"Kondisi keuangan kita saat ini tidak memungkinkan untuk melaksanakan proyek MY itu. Maka dari itu kita sepakat di DPRD melalui rapat pimpinan dan pimpinan fraksi memberikan rekomendasi kepada Bupati Bengkalis untuk menunda semua kegiatan MY," kata Abdul Kadir.

Dikatakan Kadir, meskipun sudah adanya MoU antara DPRD dan Pemkab Bengkalis, namun penundaan tidak akan menjadi masalah atau persoalan nantinya.

Dengan kondisi keuangan yang tidak memungkinkan, tambah Kadir, tentu proyek MY tidak dilanjutkan. Jika tetap dipaksakan atau dilaksanakan, itu akan berdampak pada kepentingan dan kegiatan lain yang wajib tidak bisa terpenuhi.

"Kita DPRD sudah sepakat menunda dahulu pelaksanaan MY ini dan kita juga sudah membicarakan ke eksekutif. Pemkab Bengkalis juga sudah menyatakan setuju dan ini akan menjadi dasar bahwa seluruh proyek MY akan ditunda pelaksanaannya,"ungkap Kadir lagi.

Berikut tujuh paket kegiatan MY yang sebelumnya disepakati dan dianggarkan pada APBD TA 2018, Peningkatan Jalan Ketam Putih-Sekodi, Jalan Muntai–Bantan Air, Jalan Lingkar Bukitbatu–Siakkecil, Jalan Gajah Mada, Jalan Lingkar Barat Duri, Jalan Pangkalan Nyirih–Tanjung Medang dan Pembangunan Duri Islamic Center.

"Ketujuh paket proyek MY ini estimasi anggaran yang dialokasikan secara keseluruhan pada TA 2018 atau tahun pertama, sebesar Rp279 miliar lebih dari alokasi yang direncanakan hingga tahun 2021 mendatang mencapai total Rp1,888 triliiun," ujarnya.

Disamping itu, di Pulau Bengkalis, Proyek MY meliputi diantaranya, Peningkatan Jalan Ketam Putih-Sekodi Rp173,5 miliar, Peningkatan Jalan Muntai-Bantan Air Rp388 miliar. Sedangkan di Bukitbatu-Siakkecil adalah Peningkatan Jalan Lingkar Bukitbatu-Siakkecil Rp202,58 miliar.

Sementara itu di Pulau Rupat, meliputi Peningkatan Jalan Pangkalan Nyirih-Tanjung Medang Rp355,84 miliar. Di Mandau-Pinggir, meliputi peingkatan jalan Gajah Mada Rp283,82 miliar, pembangunan jalan lingkar Barat Duri Rp153,44 miliar dan pembangunan Duri Islamic Center (DIC) Rp303,188 miliar.

R1/Hee /hari