Siaga Banjir dan Longsor, BPBD Riau Minta Bantuan Pusat untuk Tambahan Logistik
Ilustrasi
RIAU1.COM - Persedian logistik kian menipis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi (BPBD) Riau meminta bantuan tambahan kepada Badan Nasional Penaganan Bencana (BNPB) agar penanganan lebih optimal.
Seperti diketahui, status siaga darurat banjir dan longsor Provinsi Riau telah ditetapkan sejak 30 November 2018 hingga 31 Desember 2018.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger mengatakan dengan dietapkannya status siaga darurat banjir dan longsor ini diharapkan mampu mengoptimalkan segala penanganan kepada masyarakat.
"Jadi dengan adanya status siaga bencana banjir dan longsor ini, kita bisa lebih optimal dalam penanganan dan pendampingan masyarakat dan kita juga bisa lebih optimal untuk meminta bantuan kepada BNBP pusat bantuan juga lebih mudah" ujar Edwar.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, di Kabupaten Rohul per tanggal 2 November 2018 tercatat banjir menggenangi 4 kecamatan dan 13 desa. Sedikitnya ada 424 rumah terendam banjir.
Kemudian di Inhu, per tanggal 9 November 2018 banjir sudah menggenangi 10 kecamatan, 59 desa dengan menggenangi 1.437 rumah. Di Pekanbaru sendiri, per tanggal 21 November 2018 menggenangi ada 2 kecamatan dan 2 kelurahan.
Selanjutnya di Kabupaten Bengkalis, per tanggal 27 November 2018, banjir menggenangi 3 kecamatan dan 4 desa, sedangkan Rokan Hilir per tanggal 15 November 2018 terdapat 6 kecamatan dan 10 desa terdampak banjir. Lalu, untuk di Kuansing per tanggal 4 November 2018, setidaknya ada 11 kecamatan dengan 104 jumlah desa tergenangi banjir.
"Kami BPBD bersama dinas terkait telah melakukan bantuan kepada kabupaten kota yang terpapar banjir. Logistik yang tersedia saat ini memang tinggal sedikit, bahkan dapat dikatakan sudah hampir habis. Tetapi kami kemarin sudah melakukan upaya meminta bantuan ke pusat, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama ini bisa terealisasikan, mengingat saat ini begitu banyak bencana terjadi" ungkapnya.
Di samping logistik, kebutuhan masyarakat seperti tenda, kelambu, selimut dan lain sebagainya juga telah disampaikan Edwar ke BNPB pusat.
"Yang terpenting ya bagaimana masyarakat bisa kita bantu dan kita bisa lebih optimal agar kita bisa memberikan yang terbaik. Baik itu untuk masyarakat ataupun BPBD" tutupnya.
R1/puri