Mapolda Riau Diwarnai Unjuk Rasa, Massa Minta Aparat Usut Adanya Dugaan Penyimpangan Dana Desa di Rohul

Massa aksi di depan Mapolda Riau, Kamis siang (Foto: Riau1.com)
RIAU1.COM -Puluhan massa dari Gerakan Anak Negeri Riau (Ganri Riau) berunjuk rasa ke Mapolda Riau, Kamis (13/9/2018) siang. Dalam aksinya, massa menuntut beberapa hal terkait dugaan mereka, bahwa adanya penyimpangan penggunaan dana desa di sana.
Sambil membawa berbagai spanduk tuntutan, massa mengawali unjuk rasa dengan longmarch dari Jalan Cut Nyak Dien hingga ke depan gerbang Mapolda Riau, Jalan Jenderal Sudirman. Aksi massa ini juga dikawal aparat kepolisian.
Tuntutan ini, diantaranya meminta Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo hingga pihak Kejati Riau agar mengusut adanya dugaan penyimpangan anggaran dana desa, yang dituding pendemo digunakan untuk kepentingan yang lain. Kata massa, nilainya mencapai Rp1 Miliar.
Selain itu, pendemo juga meminta aparat hukum melakukan penyelidikan dan penyidikan tentang dugaan adanya surat perjanjian dan pernyataan peminjaman dana desa tersebut, karena telah diduga menyalahi aturan yang telah ditetapkan berdasar undang -undang.
"Kami meminta kepada Kapolda Riau dan Kejati Riau melakukan penyelidikan dan penyidikan adanya dugaan pelanggaran yang mana dana desa yang bersumber dari kas desa tidak boleh dipinjamkan atau digunakan untuk keperluan pribadi atau golongan," kata pengunjuk rasa.
"Kami melihat dan menduga peminjaman ini tidak diketahui sama sekali oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Selaku SKPD yang mewenangi masalah desa yang ada di Rohul, serta tidak diketahui juga oleh Badan Pemusyawaratan Desa yang mana seharusnya diketahui oleh BPD, ke mana peruntukkannya, tentu hal ini sudah sangat patut kita pertanyakan," lanjut massa.
Sederet nama pun dimunculkan oleh pengunjuk rasa dalam orasinya. Mereka turut meminta aparat hukum memeriksa orang-orang yang dituding pendemo diduga ikut andil dalam dugaan penyelewengan tersebut.
"Jika ini, permasalahannya tidak diproses kita akan turunkan massa yang lebih banyak," teriak salah seorang pendemo melalui pengeras suara.