Kalau Ngeluh-Ngeluh Nangkap Harimau, Kepala BKSDA Riau Terancam Dicopot

16 April 2018
bonita

bonita

Riau1.com, Pekanbaru- Belum beresnya urusan serangan Harimau di Riau, membuka peluang untuk pencopotan jabatan Kepala BKSDA. Hal itu dikatakan LSM pegiat lingkungan hidup, Jikalahari, Senin (16/4/2018).
 

Sebagaimana diketahui, warga di beberapa tempat di Riau, tengah was-was menjadi korban terkaman harimau.Terlebih bagi masyarakat di Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir.
 

Dikatakan, pimpinan Jikalahari, I Made, hingga saat ini pihaknya belum melihat langkah progresif yang ditujukan kepala BKSDA. Realita ini, kata Made, bukan hanya mengancam nyawa masyarakat di sekitar tempat penampakan Harimau. Lebih dari itu, pimpinan BKSDA juga terancam kehilangan jabatan.
 

"Progresif BKSDA agak lamban. Tim nya itu banyak ngeluh aja. Kalau keluhan-keluhan aja yang disampaikan ke publik buat apa. Kita anggap gagal, masa nangkap Harimau aja gak bisa," bebernya kepada Riau1.
 

Jikalahari berharap agar pihak yang berkepentingan (BKSDA) bertindak luwes dalam merespon kasus semacam ini, misalkan dengan membentuk tim yang lebih besar. Menurut Made tim yang besar itu, nantinya dapat dibentuk melalui pelibatan NGO lingkungan yang ada di Riau.
 

"Sebaiknya mereka bikin Tim besar, bukan hanya tim sekarang. Coba Mereka kumpulkan NGO, pawang-pawang, dan unsur pemerintah yang paham Harimau, " tutupnya.
 

Untuk diketahui Kepala BKSDA Riau dijabat oleh seorang Plt, Suharyono. Surhayono menduduki jabatan tersebut setelah menggantikan Mahfudz, selaku pimpinan BKSDA yang lama. Suharyono sendiri sebelumnya masih menjabat sebagai Kepala BKSDA Bali.

 

R1/Adi/Feb